Cerita Seks - Aku dan temanku Romli adalah mahasiswa di sebuah kampus swasta di Jakarta.kebanyakan mahasiswa di kampus kami adalah perempuan,karena kampus kami mengkhususkan di jurusan ilmu komunikasi.sudah menjadi pemandangan sehari-hari kami melihat gadis-gadis belia berpakaian sexy lalu lalang di kampus.Romli sendiri suka ‘kegatelan’ ngedeketin cewe2 sexy di kantin,lengkap dengan rayuan gombalnya.sedangkan aku suka membayangkan melakukan hal2 ‘panas’ dgn gadis2 tsb, kebetulan di kelas
kami hanya kami berdua mahasiswa yg pria,sedangkan sisanya adalah wanita.ada 3 wanita yang cukup cantik dan sexy di kelas kami,sebut saja Putri,Indah,dan Agnes(masing2 berumur19-20 thn).Aku dan Romli cukup akrab dgn mereka bertiga,karena mereka agak berbeda dgn gadis2 yg biasa kami temui.mereka memberi tanggapan positif jika Romli bicara dan bercanda ttg hal2 nyerempet sex di depan mereka.kadang mereka hanya tertawa,atau kadang mereka senyum2 saja.
suatu ketika entah ada angin apa,Romli memiliki sebuah ide gila yaitu membuat film panas dengan 3 gadis tersebut di sebuah vila pada malam tahun baru.kontan aku kaget mendengarnya.mulanya aku pikir ia hanya bercanda,tp sepertinya dia serius.ini terbukti saat aku melihat Romli membujuk Putri,Indah,dan Agnes menginap di vilanya di puncak untuk merayakan tahun baru bersama.mulanya Romli gagal,tetapi dgn akal bulus dan rayuan2 gombalnya,akhirnya ketiga gadis itu mengiyakan.tidak lupa Romli mengajak aku.Belakangan penisku suka tegang melulu klo ketemu Putri,sudah begitu lamanya aku dan Putri sering saling tatap
mata tanpa sepatah katapun,jadi tentu saja tak kulewatkan kesempatan ini.gelora cintaku yang tak tertahankan pada Putri membuatku meminta pada Romli agar pada malam tahun baru nanti Putri eksklusif untukku saja,dan supaya adil akupun berjanji tidak akan coba2 menjamah Indah dan Agnes pada malam itu.
akhirnya hari yg dinanti-nantikan pun tiba.Aku dan Romli membawa handycam masing2.lalu kami pergi naik mobil menjemput Putri,Indah,dan Agnes.Putri seperti heran melihat kami bawa handycam.”Itu handycam mau dipake buat apa?”,tanya Putri.”Kami hanya ingin mengabadikan pesta tahun baru kita nanti,tp Romli ngotot mau bawa handycam sendiri.”,ujarku pada Putri.Aku sempet deg2an waktu ditanyain begitu sama Putri,tp untung saja ia percaya.kamipun pergi berlima ke sebuah vila di puncak.setelah tiba di sana,kami berlagak alim seperti biasanya agar gadis2 tsb tidak curiga.sengaja kami biarkan mereka tidur nyenyak malam
itu,sementara kami menyusun siasat sebelum tidur.
malam tahun baru pun tiba pd esok harinya.kamipun siap menggelar pesta setelah seharian jalan2 keluar dari vila.sambil menunggu tahun datang kami makan2,pertanda dimulainya operasi.aku dan Romli menyuguhi minuman (yg sebelumnya telah diberi obat perangsang) pada Putri,Indah,dan Agnes.merekapun minum tanpa curiga,malah mereka sempat minum bir segala.aku dan Romli
pun was-was menunggu efek obat bekerja.
sekitar 10 menit kemudian,efek obatpun mulai bekerja.ketiga gadis itu terlihat mulai berkeringat dan gelisah,bahkan mereka malah jd bersikap manja.akupun segera melancarkan aksi.kubawa Putri ke sebuah kamar di lantai atas.sejenak kupandangi kecantikan gadis itu,sikap manja gadis itu membuat nafsu birahiku meluap-luap.dgn segera aku meletakkan handycamku pd posisi yg pas dan tersembunyi.tanpa babibu lagi,kucium bibir Putri yang merah merona itu,sambil
tanganku menjamah-jamah bagian2 tubuhnya.Putri sempat berontak,tetapi krn aku terus memaksa iapun hanya bisa pasrah saja.”Kamu ini apa-apaan sih??”,tukas Putri padaku.”Maafkan aku sayang,tapi ini adalah bukti cintaku padamu.”,ujarku.Kupepetkan tubuh Putri ke dinding,lalu kulumat kembali bibirnya dengan agresif.
Aku mulai menciumi tubuh Putri,hmm wangi tubuhnya akan membuat pria manapun ingin menyetubuhinya.kuselipkan tanganku ke dalam kaos dan celana jeans Putri,seraya aku mulai menjamah payudara dan memeknya.Memek tsb sudah hangat dan basah krn pengaruh obat perangsang tadi,lalu kumasukkan jari telunjukku secara perlahan pd lubang vaginanya.”Ah..ah..ah”,itulah desahan Putri
saat aku menjamah memek dan payudaranya.Kemudian dengan perlahan aku mulai memeloroti pakaian Putri,mulai dari celana jeansnya,kaos,bh,dan celana dalam.Putri pun sudah telanjang bulat,terlihat payudaranya yang tidak terlalu besar tp cukup sexy untuk gadis sepertinya.
Kuletakkan dia di tempat tidur,lalu aku membuka celana dan mulai menggesekkan penisku pada memek Putri.Putri mulai mengerang-ngerang karena kegelian.Kupandangi memek Putri yg basah tsb dari dekat,lalu kujilat dengan lidahku.”Ah..ah…enak,terus2?,u jar Putri.”Kalo dedeku udah masuk memekmu dijamin jauh lebih enak deh.”,kataku pada Putri.Putri hanya tersenyum manis mendengar perkataanku.
Tanpa menunggu lagi aku mulai mencoba menancapkan penisku pada memek Putri.sebagaimana gadis perawan,memek Putri masih sangat sempit sehingga aku sempat kesulitan.pelumas yg ada sudah mulai mengering,sehingga aku terpaksa melakukan foreplay kombinasi(ngelumat bibir Putri sambil tangan kiri ngejamah puting dadanya dan telunjuk tangan kanan berulang kali masuk lubang vaginanya).saat memeknya mulai basah,kembali kutancapkan penisku.masih sulit masuk juga,tp setelah sedikit memaksa akhirnya bisa juga,walaupun akibatnya memek Putri jadi lecet & membuat Putri sempat menangis kesakitan.”Pelan2 donk mas,sakit nih.”,tukas Putri sambil ngeringis kesakitan.”Maaf sayang,tadi aku telalu semangat.Bentaran juga ilang kok sakitnya & brubah jadi nikmat,he he he.Siap ya??”,jawabku.
Aku mulai menggenjot penisku secara cepat,membuat Putri mengerang-ngerang sakit dan nikmat sekaligus dengan hebatnya. Putri pun mulai berteriak kencang krn aksiku,melihat itu aku bereaksi dengan mencium bibirnya dan kamipun saling melumat bibir.lumayan untuk menghentikan teriakannya.genjotan penisku semakin cepat dan Putri mulai mendesah-desah dlm kenikmatan.”Terus,terus mas,jgn berenti,enak bgt nih,ahhh…..”,ujar Putri.tangan Putri mulai menjambak rambutku,membuatku makin bersemangat.akhirnya aku mencapai puncak dan tanpa terasa spermaku sudah menyembur ke dalam memek Putri,hangat2 rasanya
menurut Putri.Kami berdua saling berpelukan di ranjang dengan mesra,sambil kubisikkan rayuan2 gombal pd Putri.”klo aku hamil nanti mas harus tanggung jawab yah??”,tukas Putri.”jangankan tanggung jawab,klo jd suami kamu sih aku juga mau kok.”,ujarku pada Putri.
Putri hanya tersenyum manis mendengar perkataanku.krn penasaran dgn apa yg dilakukan Romli skrng,aku pun bangun meninggalkan Putri di kamar utk mengintip Romli.Aku melihat Agnes sudah berbaring lemas diranjang,sementara Indah sedang menghisap penis Romli dgn mulutnya.Lalu Romli menyodok memek Indah dgn penisnya,membuat Indah mengerang dgn hebatnya.”Hebat juga Romli,udah ngegarap si Agnes masih kuat aja ngegarap si Indah.”,ujarku dalam hati.melihat itu live show tsb membuatku kembali bergairah,lalu dgn segera aku kembali pada Putri.”Dimana Indah ama Agnes,mas??”,tanya Putri padaku.”Oo mereka lagi ngelayanin Romli tuh.”,tukasku.
spontan Putri terlihat takut,berpikir bahwa Romli akan menggarapnya nanti.”Tenang aja sayang,malam ini kamu hanya milikku seorang.Ga akan
kubiarkan Romli menyentuhmu.”,kataku pada Putri.Kusuruh Putri bangun dr ranjang dan berdiri,lalu kupeluk dia dari belakang,seraya penisku menjelajah memeknya kembali.Kugenjot penisku sehingga pantat Putri bergerak naik turun,sementara tangan kiriku menopang tubuhnya dan tangan kananku mengelus rambut panjangnya yang hitam lembut.Tak lupa aku mencium dan mencupang leher dan tubuhnya.Putri sudah berkeringat dan menggeliat seperti cacing kepanasan saja.Spermaku kembali tersembur ke dalam memeknya.Kami lakukan semua itu selama kurang lebih 1 jam,lalu kamipun terbaring di ranjang krn kelelahan.Sejenak kami saling tatap mata tanpa sepatah katapun,lalu kami pun saling tersenyum.Sebelum tidur,tdk lupa aku mematikan handycam yg
dr td merekam adegan seksku dgn Putri.Tak terasa malam tahun baru berlalu dengan cepat sekali.
Esok paginya,aku bangun lebih dulu sementara Putri masih tertidur.Kubangunkan dia dgn maksud mengajaknya mandi.Kunyalakan handycam di kamar mandi,lalu kugendong Putri menuju shower.Kami pun mandi sambil berpelukan,lalu kami saling menyabuni satu sama lain dengan mesranya.Setelah kami berpakaian rapi,kami ke lantai bawah untuk ketemu dengan Romli,Indah,dan Agnes.”Ciee,ada pengantin baru nih di kampus kita.”,ledek Romli padaku.Aku hanya tersipu malu mendengarnya.Lalu aku dan Romli menjelaskan semuanya pada ketiga gadis tersebut.Mereka sempat marah dan takut jika videonya beredar ke masyarakat.Tetapi kami berhasil meyakinkan mereka agar tidak khawatir.Setelah berbenah,kamipun kembali ke Jakarta dan ke rumah masing2.
Setelah kejadian itu,aku dan Putri menjadi semakin dekat.Bahkan anak2 di kampus bilang kami berdua seperti perangko saja.Aku selalu memangku Putri saat jam istirahat.Tidak jarang kami bermesraan di kampus.Kami resmi pacaran sejak saat itu,bahkan kami berencana akan menikah tahun depan jika memungkinkan.Aku jadi sering berkunjung ke tempat kos Putri dan menginap disana,yah kalian tahu deh apa yg kami lakukan disana beduaan,he he.Namun nasib berkata lain untuk Romli,Indah,dan Agnes.Video cabul mereka tak sengaja tersebar ke masyarakat,sehingga mereka harus berhenti kuliah dan berpisah ke luar kota untuk menghindari polisi dan sorotan publik.Untung saja aku membuat video cabulku dgn handycam sendiri,sehingga sampai skrng video tersebut masih aman dari sentuhan publik.Oh Putri,bibir dan memekmu kutunggu
Ada Yang Asik - Cerita Seks Dewasa Asik - Ngentot Mahasiswi Yang Hot Abis - Cerita Sex kali ini berdasar kisah nyata seorang sahabat kami. Saya punya sahabat sebut saja Oka ( nama samaran )asal Bali. Kami kuliah Surabaya. Pengalaman ini terjadi saat kami mengawali kuliah dan bersama dalam satu kontrakan.
Suka duka kami lalui bersama sampai dalam hal pacaran pun kami saling membantu dalam berbagai hal. Hingga suatu waktu Oka mendapatkan seorang pujaan hati sebut saja Restu ( nama samaran juga), Restu setiap hari diantar jemput kalau kuliah karena mereka satu kampus dan kebetulan kontrakan Oka berdekatan dengan kost tempat tinggal Restu. Mereka berdua bagaikan Romeo dan Juliet. Dimana ada Oka di situ ada Restu. Hubungan mereka pun semakin akrab dan intim.
Suatu ketika, malam Minggu tepatnya Restu minta diantar ke tempat sahabatnya yang sedang merayakan ulang tahun. Acara sangat meriah sekali, hingga jam 12 Malam acara masih berlangsung. Tetapi Restu mengajak oka untuk pulang , karena waktu yang sudah kelewat malam. Sebenarnya Oka pun menolak karena begitu meriahnya pesta ulang tahun temannya Restu tersebut. Dan akhirnya Oka pun menyanggupi untuk segera mengantar pulang Restu, malam semakin larut dan udara dingin pun menyelimuti dan menghembus sepoi-sepoi dalam deru sepeda motor Varionya Oka, Sesampai di kost tempat Restu ternyata pintu gerbang Kosnya sudah dikunci, padahal Restu sudah pesan kepada Ibu kostnya agar pintu jangan dikunci!. Dan akhirnya Oka pun kasih solusi.
“Restu.. gimana kalau tidur saja di kontrakanku,” kata Oka.
Restu terdiam sejenak ( pura pura malu).
“Gimana ya.. aku kan enggak enak sama temen temanmu Oka,” jawab Restu.
“Itu bisa diatur, nanti yang penting kamu mau tidak, dari pada tidur di jalan,” kata Oka sambil senyum.
“Ayolah keburu dilihat orang kan nggak enak di jalanan seperti ini Res,” kata Oka.
Restu pun menyetujinya, mereka pun bergegas menuju kontrakan Oka... Sesampainya di rumah kontrakan tampak sunyi dan hanya hembusan angin malam karena sahabat-sahabat Oka pada malam mingguan dan tidak ada yang pulang di rumah kontrakan.
“Ayo masuk, kok diam saja,” kata Oka menyapa Restu.
“Sahabat-sahabatmu dimana Oka?” tanya Restu.
“Mereka kalau malam Minggu jarang tidur di rumah,” jawab Oka.
“Ooo gitu,” jawab Restu.
Akhirnya Restu dipersilakan istirahat di kamar Oka.
“Nan, selamat bobok ya..” kata Oka.
Restu pun tampak kelelahan dan tertidur pulas. Setengah jam kemudian Oka kembali ke kamarnya untuk melihat Restu dan sengaja kunci pintu kamar tidak diberikan kepada Restu, tapi betapa kagetnya Oka melihat Restu tidur hanya menggunakan BH dan celana dalam, karena saat itu posisi tubuh Restu miring hingga selimut yang menutupi tubuhnya bagian punggung tersingkap! Kontolnya oko pun seketika langsung ngaceng saat itu
Entah setan mana yang menyusup di benak Oka. Oka pun langsung mendekat ke arah Restu, dengan tenangnya Oka langsung mencium bibir Restu. Restu pun terbangun.
“Apa-apaan kamu Oka?” jawab Restu sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.
Tanpa pikir panjang Oka langsung menarik selimut dan Oka pun langsung menindih Restu yang hanya mengenakan pakaian dalam saja. Restu meronta-ronta dan Oka pun tidak menggubris, ia berusaha melepas BH dan CD-nya. Tenaga Oka lebih kuat hingga akhirnya BH dan CD Restu terlepas dengan paksa oleh Oka. Nampak jelas buah dada Restu dan bulu lembut memeknya. Restu kelelahan tanpa daya dan hanya menangis memohon kepada Oka. Oka tetap melakukan aksinya dengan meraba dan mencium semua tubuh Restu tanpa terlewatkan. Restu terus memohon, Oka pun tak mengiraukannya.
Dan setelah puas menciumi memek Restu, Oka melakukan aksi lebih brutal. Ia mengangkat kedua kaki Restu di atas perut dan dengan cepat Oka mencoba memasukkan kontolnya ke dalam memek imout Restu.
Restu menjerit tertahan dan hanya isak tangis yang terdengar, “Kumohon Oka, hentikan!” seru Restu dalam isak tangisnya.
Dan kontol Oka masuk dalam memek Restu walaupun di awal masuknya cukup sulit.
Oka pun mulai menggoyang pinggulnya hingga kontolnya terkocok di dalam memek Restu. Darah segar pun keluar dari liang jinak Restu, ia pun terus memohon.
“uuuuuuuh.. uhhhhhhh.. hentikan Oka..!” desah Restu.
Tampak sekali wajah Restu menunjukkan kelelahan, dan sekarang hanya terdengar erangan kenikmatan di antara kedua insan ini.
“ooh.. ooooh.. ooooh..” Oka pun terus mengocok kontolnya dalam memek Restu dan beberapa saat kemudian terasa Oka akan mengeluarkan sperma, ia pun langsung mencabut dan mengocoknya dari luar dan.. “Croot.. Croot.. crottttt..” sperma Oka muncrat tepat di bibir dan sekitar wajah mulus si Restu.
Mereka kelelahan dan akhirnya tertidur.
Hari menjelang pagi saat itu jam menunjukkan pukul 07:30 pagi, Restu terbangun bersamaan dengan itu Oka juga terbangun. Oka melihat Restu yang sedang mengenakan BH dan CD.
“Antar aku pulang sekarang Oka..” kata Restu.
“Iya.. aku cuci muku dulu,” jawab Oka.
Oka pun mengantar Restu pulang ke kostnya.
Selang beberapa bulan hubungan mereka mulai retak, ada selentingan kabar kalau Oka mendekati cewek lain sebut saja Cristina, dan akhirnya Oka dan Restu resmi bubaran. Tapi reaksi Oka tidak sampai di situ, justru setelah putus dengan Restu ia gencar mendekati Cristina. Dengan berbagai cara dan upaya akhirnya Oka berhasil mendapatkan Cristina dan mereka resmi jadian. Sama seperti yang dilakukannya dulu, ia sering antar jemput kuliah Cristina dan kalaupun jemput Cristina biasanya tidak langsung pulang melainkan jalan-jalan kemana saja sambil cari makan tentunya. Sering pula Cristina diajak ke tempat kontrakan Oka lebih sering dibandingkan Restu pacar yang dulu.
Pagi itu kuliah jam ke-2 mereka satu ruangan tapi dosen tidak hadir jadi kosong, mereka berdua bergegas ke tempat Oka, sampai di kontrakan rumah sepi soalnya sahabat-sahabat ada yang ke kampus dan ada juga yang masih tidur. Mereka berdua langsung masuk kamar Oka, Cristina tiduran di ranjang sambil mendengarkan musik. Oka masuk membawakan kopi susu dan tanpa basa basi Oka membelai rambut Cristina dan Cristina pun bersandar dalam dekapan Oka. Oka langsung mencium bibir Cristina dan tangannya mulai masuk dalam baju street Cristina dan meremas-remas toked.
“Oka.. jangan dong..” desah Cristina.
“Enggak apa-apa, kan cuma dikit,” kata Oka, tapi Oka terus menyerang, ia melepas seluruh pakaian Cristina dan Cristina pun hanya diam tanpa perlawanan, dan jelas sudah seluruh tubuh Cristina yang kuning langsat dan toked lumayan montok.
Mereka mulai bergelut mencium dan meremas satu sama lain.
“Crist, blowjob dong kontokku!” kata Oka.
Dibimbingnya kepala Cristina menuju kemaluan Oka dan, “Em.. kemaluanmu besar juga Oka,” kata Cristina.
Oka hanya diam menikmati hisapan mulut Cristina. Oka pun langsung saja menjilati dan menghisap memek Cristina hingga mereka melakukan posisi 69.
Kemudian Oka duduk dengan kaki dijulurkan, ia minta Cristina duduk di atasnya layaknya seorang anak kecil. Tepat kontol Oka masuk dalam liang memek Cristina.
“Pelan-pelan Oka..” kata Cristina mendesah.
Cristina mulai menaik-turunkan pinggulnya dan kontolnya Oka masuk seluruhnya dalam memek merahnya Cristina.
“uuuuh.. ah.. .” desah Cristina sambil menggoyangkan pinggulnya seperti goyang dandut ngebor di tv tv.
Oka pun merespon gerakan tersebut. Dan mereka melakukan gerakan yang seirama, “Ah.. ah.. ah..” desah Cristina semakin keras.
“Aku nggak kuat Oka..” Oka hanya diam menikmati gerakan-gerakan yang dimainkan Cristina.
Dan akhirnya, “Ugh.. ugh.. ugh.. ahh..” desah Cristina yang tubuhnya mengelenjang sambil memeluk tubuh Oka.
Ternyata Cristina mencapai puncak kenikmatan. Dan Oka membalikkan tubuh Cristina tepat di bawah badannya, Oka mulai mengocok kontolnya yang belum lepas dari memek Cristina, dan “Ahk..” desah Oka dan beberapa saat kemudian Oka mencabut kontolnya dan meletakkan di bibir Cristina dan “Croot.. Croot.. Serr..” sperma Oka muncrat tepat di seluruh wajah Cristina. Mereka pun akhirnya berpelukan setelah mencapai kepuasan.
Semenjak kejadian itu mereka sering melakukannya di kontrakan Oka. Entah siang atau malam karena Cristina sering menginap dan tidur satu ranjang bersama Oka. Hubungan mereka semakin intim dan hanya bertahan selama 8 bulan. Hal itu disebabkan Restu mantan pacar yang dulu mengajak membina hubungan kembali. Oka akhirnya pisah dengan Cristina dan kembali lagi dengan Restu.
Suatu sore Restu datang ke kontrakan Oka, Restu langsung masuk menunggu di kamar Oka karena diminta sahabat-sahabat Oka.
“Oka baru mandi” kata salah seorang sahabatnya.
“Ooo,” jawab Restu, dan beberapa saat kemudian Oka masuk dan hanya mengenakan handuk dilingkarkan di pinggulnya.
“Sama siapa Res..” kata Oka.
“Sendiri,” jawab Restu sambil mendekat ke arah Oka.
Oka tanggap dengan situasi itu, ia langsung mencium bibir Restu dan melepas baju street warna biru muda yang dipakai Restu. Oka langsung mencopot BH dan menghisap puting susu Restu.
“Ah.. ah..” desah Restu.
Tangan Restu langsung meremas kontol Oka yang saat itu handuknya telah jatuh ke lantai. Oka mulai melapas celana panjang Restu serta CD-nya. Mereka bergumul di atas ranjang.
“Ah.. ah..” desah Restu yang semakin merasakan kenikmatan.
Oka mengangkat kaki kiri Restu kemudian dengan sergapnya Oka mulai memasukkan kontolnya ke dalam memek Restu sambil kaki kiri Restu tetap terangkat.
“Bleess, bleess..” kemaluan Oka masuk seluruhnya dalam memek, Oka suka dengan posisi seperti itu karena memek terasa sempit.
Oka mulai menggerakkan kemaluannya keluar-masuk.
“Ah.. ah.. ah..” erangan kenikmatan keluar dari bibir Restu, Oka pun merasakan kenikmatan pula.
“Ugh.. ugh..” desah Oka pelan. Beberapa saat kemudian Oka melepas kontolnya, Restu mulai menghisap dan menjilati kontol Oka sambil dikocok dengan jari-jemari lembut Restu.
“Kulum dong Res..” desah Oka. Restu turuti saja apa kemauan Oka.
Kemudian Oka kembali memasukkan kontolnya dalam memek Restu, “Bless..” langsung masuk dan Restu sempat menjerit tertahan karena menahan sakit.
Kemudian Oka mulai menggerakkan kontolnya, “Bleess.. bleess..” kemaluan Oka keluar-masuk.
“Ah.. ah.. ugh..” tubuh Restu mulai bergetar dan mengelejang.
“Aku keluar Oka..” desah Restu tapi Oka masih mengocok kontolnya dalam memek Restu dan Restu hanya menahan.
Kedua tangannya mencengkeram kuat bibir tempat tidur sambil menahan gerakan yang Oka lakukan. Oka mulai bergetar, “Ugh..” desahnya.
“Di luar apa di dalam Res..” kata Oka pelan.
Restu hanya diam dan “Croot.. croot.. serr..” cairan sperma Oka keluar di dalam memek Restu.
Oka pun rebah sambil memeluk tubuh Restu yang hangat dan sudah lunglai.
Mereka tersenyum puas.
“Kamu pinter dech sekarang Res..” kata Oka.
“Pinter apa’an,” jawabnya.
“Pinter ngentotnya, belum lagi bulu memek kamu tambah lebat dan indah saja”
Restu hanya tersenyum saja sambil tangannya membelai batang Kontol Oka. Jam sudah menungjukan Setengah Delapan malam dan meraka pun memutuskan untuk mencari makan keluar dan bergegas mengunakan kembali pakaian mereka masing2!
Cerita Dewasa - Namanya adalah Nurrahmi biasa dipanggil Ami. Wanita berusia 29 tahun itu telah dikarunia seorang anak berusia 3 tahun. Meski telah menjadi seorang istri Ami nampak masih seperti seorang wanita lajang dikarenakan postur tubuhnya yang tetap sintal dan tidak ada tanda-tanda kendor di bagian-bagian tubuhnya sebagaimana kebanyakan wanita-wanita yang telah mempunyai anak. Terlebih lagi bibir sensual dan tubuh sekal yang dimilikinya menjadikan daya tarik tersendiri (sex appeal) yang membuat banyak laki-laki berangan-angan bagaimana rasanya mencium bibir sexy itu atau mendekap tubuh sintalnya.
Suaminya yang seorang wiraswasta itu sangat beruntung sekali mempunyai istri seperti Ami yang mempunyai perhatian lebih terhadap penampilan. Hal ini memang berkaitan erat dengan pekerjaan Ami sebagai seorang PR di sebuah bank swasta. Semenjak bekerja di bank tersebut Ami mempunyai jalan karir yang cukup cemerlang karena hanya dalam tempo beberapa tahun saja sejak diterima untuk bekerja di bank tersebut dia telah menempati posisi sebagai Senior PR. Sifat supelnya itulah yang menyebabkan dia banyak disukai orang termasuk oleh para customer bank tempat dia bekerja. Posisi sebagai PR senior menyebabkan Ami sering dipindah tugaskan ke cabang-cabang untuk memberikan training kepada para PR junior.
Hari ini Ami bergegas bangun. Waktu telah menunjukkan pukul 6 pagi. Senin pukul 9 ia punya jadwal bertemu dengan Dirut bank serta beberapa koleganya yang berminat untuk melakukan investasi pada bank tempat Ami bekerja. Ami merasa semua telah siap karena bahan-bahan yang harus dia presentasikan telah dia tata dengan seksama pada hari Minggu kemarin. Dia bangkit dari tempat tidur kemudian segera mengambil handuk mandi. Sebelum masuk ke kamar mandi dia menuju ke meja telepon terlebih dahulu. Setelah memutar nomor yang dia kehendaki lantas terjadilah percakapan.
“Mas dimana…..?”
“Masih di kota Banda”….Terdengar suara sesorang menjawab dari speaker telepon.
Hari itu suami Ami memang berada di kota lain untuk kepentingan bisnis. Sebagai wiraswasta pemula suaminya memang harus bepergian ke sana ke mari dalam rangka membangun bisnisnya,
“Hari ini aku akan berjumpa investor mas, doA?a,?a"?ain berhasil yach….” Ami berkata.
“Ok. Semoga sukses sayang. Mas akan pulang 3 hari lagi. Nanti kita ajak anak kita Yasmin jalan-jalan setelah saya pulang…..” timpal suaminya.
“Ok dech. Aku mandi dulu sampai ketemu ya sayang mmmuuuaahhhh…..”
Ami berkata lagi dan setelah pembicaraan singkat dia mematikan speaker telepon dan begegas masuk ke kamar mandi.
Waktu telah menunjukkan pukul 7 pagi dan Ami telah siap berangkat. Dari rumah menuju kantor membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Seperti biasa faktor macet kota Jakarta adalah kendala utama dalam menempuh perjalanan dalam kota. Ami harus berangkat agak pagian karena harus menitipkan Yasmin anaknya terlebih dahulu kepada mertuanya. Segala keperluan untuk Yasmin telah dia siapkan sehingga dengan nyaman dia dapat meninggalkan anaknya menuju kantor. Sampai di kantor sekitar 8:30 Ami segera menemui Dirut bank tersebut untuk berdiskusi pendek mengenai poin-poin penting yang akan dibicarakan dalam pertemuan bisnis nanti. Pak Johan, demikian nama Dirut bank tersebut yang berusia sekitar 45 tahun, mempersilakan Ami masuk ke ruang kerjanya. Semenjak Ami duduk di ruang tamu tempat kerjanya pandangan Pak Johan tidak henti-hentinya menatap kepada Ami. Rupa-rupanya Pak Johan terkesiap dengan kecantikan Ami pada hari itu yang mengenakan official cap bank berwarna merah. Kulitnya yang kuning langsat itu memang sesuai dengan warna seragam yang Ami kenakan. Rok sedikit di atas lutut itu semakin mempertontonkan sebagian paha mulus Ami ketika duduk. Pak Johan sesekali melirik ke arah paha mulus tersebut ketika sedang berbicara.
“Begini Ami…konsorsium pengusaha dari asia afrika akan datang. Mereka adalah calon investor bank kita. Seperti yang telah kau ketahui bank kita mengalami goncangan karena isu kenaikan dolar. Banyak nasabah yang melakukan rush. Oleh sebab itu ini adalah kesempatan untuk menstabilkan kondisi bank kita”
“Baik Pak nanti akan saya paparkan mengenai bank kita serta peluang-peluang yang ada….” Sahut Ami.
Setelah briefing selama 15 menit Ami keluar dari ruangan Pak Johan. Dalam hati Ami berkata ternyata boss-nya agak mata keranjang juga.
Tepat pukul 9 tamu dari konsorsium pengusaha asia afrika datang. Mereka ada 4 orang. Dua orang jelas dari afrika karena kulit hitam legamnya sedangkan dua orang lagi dari timur tengah dan India. Mereka diterima langsung oleh pak Johan dan diajak masuk ke dalam ruang meeting. Sekitar 5 menit kemudian Ami datang ke ruangan tersebut dan pak Johan memperkenalkan merakan kepadanya.
“Well my fellows this is Ami my gorgeous PR of this company”……demikian pak Johan berkata yang lansung di sambut dengan senyum oleh para tamunya.
“Asamoah…glad to see you” kata seseorang yang berasal dari Afrika.
“Glad to see you too Mr. Asamoh” jawab Ami.
Demikian pula 3 orang yang lain masing-masing memperkenalkan diri pada Ami. Mereka adalah Geremi seorang Afrika pula, Jabeer dari Timur Tengah, serta Maher dari India. Asmoah dan Geremi berusia sama yakni 40 tahun sedangkan Jabeer dan Maher masing-masing 37 dan 35 tahun. Keempatnya memiliki postur tubuh tinggi, tidak kurang dari 170 cm.
Selanjutnya acara presentasi di mulai. Ami sedikit canggung membawakan presentasi dalam bahasa inggris karena baru pertama kali dia membawakannya. Tetapi kecanggungannya itu semakin mempercantik wajahnya yang bersemu merah ketika dia sedikit kesulitan untuk mencari suatu kata yang dipandang tepat untuk dia ucapkan dan mudah dipahami oleh para tamunya. Untunglah Pak Johan yang fasih berbahasa inggris itu banyak membantu untuk menjelaskan hal-hal yang dipandang perlu untuk dibuat detail sehingga para tamu benar-benar memahami apa yang dimaksud oleh Ami. Setelah presentasi selama 30 menit kemudian dilanjutkan diskusi hingga acara makan siang di bank tersebut. Setelah acara makan siang itu pertemuan direncanakan untuk dilanjutkan pada sore hari setelah konsorsium itu mengadakan pembicaraan tersendiri.
Waktu telah menunjukkan 4 sore. Hari ini Ami beserta Pak Johan dan tamunya akan ke puncak untuk mendapatkan keputusan para investor. Di puncak mereka akan mengadakan meeting di villa milik Hendarso seorang usahawan perkebunan. Hendarso yang berusia 42 tahun itu adalah teman dekat Johan. Meski usianya sudah menuju setengah abad tetapi penampilannya masih mengikuti trend anak muda termasuk menggunakan satu tindik di telinganya. Badannyapun masih kelihatan kekar. Tingginya sekitar 168 cm satu senti di bawah Pak Johan. Johan telah memberitahunya kalo dia akan ke villanya bersama tamunya.
Pukul 6:30 petang mereka sampai di Villa dan disambut oleh Hendarso. Ami memberi tahu mertuanya kalau dia akan pulang malam karena urusan kantor. Setelah beristirahat sejenak pembicaraan langsung mengarah ke persoalan semula. Konsorsium menyetujui untuk melakukan investasi di bank tempat Ami bekerja. Pak Johan sungguh gembira mendengar hal ini. Kemudian dia berkata pelan kepada Ami kalo posisinya akan dipromosikan menjadi Asisten Manager. Tentu saja Ami sangat senang mendengar hal ini. Selanjutnya Asamoah mendekati Pak Johan sambil berbisik sesuatu. Terlihat kening Pak Johan berkerut tetapi kemudian, setelah memberikan kedipan mata kepada Hendarso, dengan tersenyum dia mendekati Ami.
“Ehm…. Begini Ami untuk merayakan kesuksesan ini kita akan mengadakan pesta”
“Pesta apa pak” tanya Ami…..
Belum menjawab pertanyaan Ami, Pak Hendarso bangkit dari tempat duduknya dan segera mendekati Ami yang berdiri di dekat Pak Johan. Serta merta Pak Hendarso memeluk Ami dari belakang yang lansung membuatnya kaget setengah mati.
“Aaadd……ada apa ini pak?”
Suara Ami bergetar, menandakan ada ketegangan dalam batinnya. Secara reflek dia melepaskan diri dari pelukan Pak Hendarso. Pak Johan menjawab
“Tidak ada apa-apa Ami….” Sambil tersenyum Pak Johan melanjutkan perkataannya
“Kami hanya ingin berpesta denganmu”
“Iya kami ingin menikmatimu” timpal Pak Hendarso dengan cepat
“Aapp…Apa maksudnya?” Ami masih bertanya dengan suara bergetar
“Ehmm…maksudnya…Lets do what you want guys..” Sorak Pak Hendarso
“Lets play friends, lets enjoy her nice body” jawab Geremi segera.
Keempat pria besar tersebut berjalan mendekati Ami yang kelihatan ketakutan.
“Tolong pak,….apa maksudnya semua ini?” Suara Ami semakin bergetar.
“Lets play honey I want fuck your pussy” Geremi berkata sambil memegang dagu Ami.
Tiba-tiba terdengar suara “Plak”. Rupanya Ami menampar Geremi yang bersikap kurang ajar kepadanya. Sejenak Geremi terkejut dengan tamparan Ami. Namun hanya dalam hitungan detik kemudian dia langsung mendekap ami dan mendorongnya ke sofa. Ami yang tidak siap tersebut terjatuh di sofa dan Geremi langsung menindihnya.
“Aaaa……tttooollooong” jerit Ami.
Geremi berusaha untuk mencium Ami. Tangan kirinyanya menjambak rambut Ami dari belakang agar tidak dapat menoleh ke kanan dan ke kiri berusaha menghindar ciumannya. Tangan kanan Geremi pun tidak kalah garangnya meremas buah dada Ami berukuran 34B itu dengan kasar.
“Ttooollong……tolong saya pak Johan” Jerit Ami.
Pak Johan hanya terlihat menyeringai. Tatapan matanyapun mulai memerah menandakan unsur birahi mulai menyelimuti dirinya. Apalagi melihat Ami yang meronta-ronta dalam dekapan Geremi sehingga rok merahnya tersingkap dan memperlihatkan paha mulusnya. Celana dalamnya yang berwarna ungu itupun sesekali terlihat dalam rontaannya dalam usaha melepaskan diri dari tindihan Geremi. Meskipun Geremi berbadan besar tetapi dia merasa kesulitan untuk menjinakkan Ami.
“Hold her hands guys…” serunya.
Dengan cepat Asamoah dendekati sofa dan memegang kedua tangan Ami dan menahan di atas kepalanya sehingga Ami tidak bisa lagi untuk berusaha mendorong tubuh Geremi yang menggumulinya. Tanpa disuruh Jabeer dan Maher membantu memegang kaki Ami sehingga sekarang Ami-pun tidak bisa untuk berusaha menendang. Posisi Ami dibuat terlentang di atas sofa, hanya sedikit bergesar ke kanan dan kiri-lah yang ia bisa lakukan. Dengan kedua tangannya Geremi menahan kepala Ami dan mencium bibir sensualnya dengan kasar.
“MMMmmhhhhhhhh……….”
Ami tidak bisa berteriak. Suaranya seperti orang bergumam. Sejenak Geremi melepaskan ciumannya. Kesempatan ini digunakan Ami untuk berteriak
“Baaaanggggssaaatttttthhhmmmmmm”….
Suaranya kembali tertahan ketika Geremi kembali melumat bibirnya. Lidah Geremi bermain-main di dalam ronga mulut Ami. Ami mulai terlihat menangis karena merasa tidak berdaya. Air matanya meleleh membasahi pipinya yang mulus. Tiba-tiba Geremi bangkit dari tubuh Ami, sedangkan tiga orang temannya masih tetap memegangi kaki dan tangan Ami dengan kuat. Pak Hendarso yang sedari tadi menonton berjalan mendekati sofa. Ditangannya tertenteng sebuah handycam. Rupanya dia berminat untuk merekan adegan pemerkosaan itu. Setelah meng”on”kan handycam-nya dia mulai merekam keadaan Ami yang terlentang sambil dipegangi tangan dan kakinya.
“Pak Hendar….ttoolong lepaskan saya” Ami menghiba dan menangis.
Pak Hendarso tidak menjawab. Dia masih asik terus merekam gambar Ami mulai meng-closeup wajahnya, bagian dadanya, kakinya bahkan berusaha untuk merekam bagian dalam rok Ami yang tersingkap ke atas. Di bagian layar monitor itu nampak jelas celana dalam Ami yang berwarna ungu.
“Pak Johan…tolong saya pak, jangan lakukan ini pada saya” Ami terus menghiba.
Pak Johan hanya terus menyeringai menonton adegan Ami direkam.
SCENE 2
Geremi yang tadi bangkit dari tubuh Ami telah melepas baju bagian atasnya. Kelihatan sekali tubuh kekarnya, mirip dengan petinju Mike Tyson. Handycam diarahkan ke Geremi yang kembali mendekati tubuh Ami. Kedua tangan Geremi menuju ke arah bagian atas baju putih yang dikenakan Ami. Amipun mulai panik.
“Jjjaangaannnn……nnoooooo” jeritnya.
Tiba-tiba terdengar “Sssshhreeekkkkk” suara kain robek. Geremi membetot baju Ami yang menyebabkan kancing-kancingnya terlontar entah kemana. Nampak bagian dada Ami dengan BH warna hitam yang ia kenakan. Ami semakin menjerit-jerit panik. Hatinya semakin ciut manakala terbayang bahwa tubuhnya akan dijadikan piala bergilir oleh 4 orang asing dan 2 orang pribumi. Hendarso yang sedari tadi merekam gambar mengarahkan lensanya ke bagian dada Ami. Tak lama kemudian BH itupun telah putus ditarik oleh Geremi. Kedua tangan Geremi dengan kasar meremas buah dada Ami.
“Aaaddduhhhhh……..tttttttt”
“Jaaannggaaannnnn..”
“Noooo ….please” Ami berteriak memaki sambil menangis.
Namun kesemua 6 orang yang ada di ruangan itu hanya tertawa. Meski ukurannya hanya 34B tetapi Geremi dapat merasakan kekenyalan dua gunung kembar itu. Dia terus meremas dan memilin puting payudara Ami tanpa menghiraukan tangisan Ami. Kemudian Geremi juga menyedot-nyedot kedua susu Ami yang berwarna putih mulus itu. Setelah puas memainkan payudara Ami, Geremi bangkit lagi dan melepas celana panjang berikut celana dalam yang ia kenakan. Nampak penis pria negro itu yang sudah menegang. Ukurannya luar biasa dibandingkan milik kebanyakan pria pribumi. Melihat Geremi telanjang Ami menjerit
“Aaaaaaaaaa……tidaaaakkkkkk……nooooooooo please”
Tanpa banyak buang waktu Geremi mencari belahan rok Ami.
“Ssrreeeeetttt” maka sobeklah rok yang Ami kenakan.
“Bangsaaatt……..jangan lakukan itu padaku” jerit Ami.
Kemudian celana dalam warna ungu itupun telah robek ditarik paksa oleh Geremi.
“Jaaangaaannnnnnnnnnnnnnnn…ttttooooolllongggggggg”
Kini tubuh Ami bagian pinggang ke bawah tanpa sehelai benangpun. Hanya baju putih serta official cap warna merah yang ia kenakan. Itupun kondisinya telah terbuka berantakan memperlihatkan dua gunung kembarnya yang mungil.
“Aaggghhrrrrrrr….” Tiba-tiba Ami menjerit.
Rupanya Geremi telah mengoral vagina Ami yang terbuka. Kaki Ami dibuat mengangkang sehingga Geremi semakin leluasa mempermainkan vagina Ami. Ami terus menangis dan merasa sangat malu karena bagian-bagin tubuhnya yang selama ini dia rahasiakan telah terbuka dengan jelas dan dipelototi oleh 5 orang lainnya yang sedari tadi memperhatikan apa yang dilakukan oleh Geremi. Nafsu birahi semakin membelenggu mereka.
Selama 5 menit Geremi mengoral vagina Ami. Kemudian dia bangkit dan memposisikan dirinya tepat dihadapan Ami yang terlentang tak berdaya. Penisnya sungguh besar. Ukuran dan warnanya yang hitam membuat Ami merasa sangat ketakutan.
“Now lets fuck your nice pussy dear…….” Geremi berkata.
“Nnnooooo….please donA?a,?a"?t do that…..” Ami menghiba lagi.
Tiba-tiba terdengar lolongan Ami yang menyayat
“Aaaaggggggghhhhhhhhrrrrrrrrr…….aaaaaaaaaaaaaaaaaa aaa”
Tanpa basa basi Geremi memasukkan penisnya yang besar ke dalam vagina Ami. Ukurannya yang super itu membuat dia kesulitan untuk melewati rongga kenikmatan Ami. Meski baru bagian kepala penis saja yang masuk namun terlihat sekali wajah Ami yang kesakitan. Bagi Ami belum pernah benda sebesar milik pria negro yang sedang memperkosanya itu masuk ke dalam liang kewanitaannya. Milik suaminya tidaklah sebesar ukuran pria negro itu. Geremi terlihat tersenyum nikmat. Baginya wanita asia seperti Ami dengan tingginya hanya 156 cm seolah-olah bersenggama dengan gadis perawan. Geremi terus memajukan penisnya. Tiap gerakan masuk ke dalam vaginanya terdengarlah jeritan Ami yang kesakitan. Ketika setengah penis sudah masuk nampak darah mengalir keluar. Jelas bukan darah perawan karena Ami sudah punya seorang anak. Rupanya ukuran vaginanya yang sempit menorehkan luka di liang senggamanya akibat pemaksaan yang dilakukan oleh Geremi. Darah menetes membasahi sofa. Pak Hendarso terus merekam kejadian itu dan tak lupa meng-closeup darah yang menetes dari vagina Ami.
Ami merasakan perih yang luar biasa pada vaginanya. Dia tahu kalo pasti ada yang luka disana. Nyeri luar biasa juga ia rasakan. Ami hanya mengigit bibir bawahnya ketika pelan tetapi pasti penis Geremi menerobos vaginanya. Setelah setengah penisnya masuk tiba-tiba Geremi dengan kasar mendorong tubuhnya sehingga seluruh penisnya masuk dalam liang kewanitaan Ami.
“Aadddduuuhhhhhhhhhhh…..aaaaaagggghhhhrrrrrrrrr” Ami melolong lebih keras dari sebelumnya. Vaginanya terasa robek dengan kekasaran Geremi. Kini Geremi memompa penisnya ke luar masuk liang senggama Ami. Setiap gerakan maju mundur dibarengi dengan jeritan-jeritan kesakitan Ami yang terdengar sungguh memelas. Tetapi bagi ke 6 orang yang ada di ruangan itu suara jeritan kesakitan Ami semakin meningkatkan gairah birahi mereka. Semakin tidak sabar pula mereka menanti giliran untuk menikmati tubuh sekal Ami.
Sepuluh menit kemudian terlihat tanda-tanda Geremi akan mencapai klimaks. Geremi semakin brutal memaju mundurkan penisnya sampai nampak tubuh Ami yang tersodok-sodok. Semakin terdengar pilu jeritan kesakitan Ami. Akhirnya tuntaslah sudah. Geremi menekan tubuhnya sampai dirasakannya mentok dalam liang kewanitaan Ami. Nampak cairan putih dan merah jambu keluar dari vagina Ami. Sperma yang bercampur darah itupun turut membasahi sofa. Satu menit kemudian Geremi bangkit dari atas tubuh Ami. Dipandangnya wajah Ami yang basah oleh air mata dengan senyuman kepuasan.
“Very delicious pussy…so tight….IA?a,?a"?ve gotten to heaven” demikian kata Geremi.
Dua orang yang memegang kaki Ami, yakni Jabeer dan Maher tersenyum mendengarnya. Nampak jakun Maher bergerak-gerak menandakan birahinya sudah mulai memuncak. Geremi bangkit meninggalkan sofa dan duduk di kursi lain dekat dengan Pak Johan yang sedari tadi sambil merokok mengikuti proses perkosaan atas diri Ami. Maher yang sudah bersiap-siap menggantikan Geremi untuk memperkosa Ami tiba-tiba dihalangi oleh Pak hendarso
“Wait wait wait wait………..”
“I want to close up her pussy now” demikian kata Pak Hendarso sambil mengarahkan handycamnya ke vagina Ami yang terbuka lebar. Nampak disana ada semacam robekan mengarah ke anus Ami. Rupanya robekan daging itulah yang mengeluarkan darah akibat besarnya ukuran penis Geremi. Setelah merekam selama satu menit pak Hendarso mempersilakan Maher untuk memenuhi hasrat mengerjai tubuh Ami. Ami berusaha meronta lagi tetapi rasa nyeri dan perih di vaginanya menyebabkan usahanya sia-sia. Maher yang telah telanjang bulat itu segara mengarahkan penisnya ke vagina Ami.
“Aadduuuhhhhh……ssssaaaaakkkkiiitttttttttt” jerit Ami.
Penis pria India itu memang tidak sebesar milik Geremi, tetapi ukurannya tetap lebih besar daripada kebanyakan pria pribumi. Jelas luka pertama akibat pemaksaan yang dilakukan oleh Geremi itulah yang membuat sodokan-sodokan Maher semakin membuat Ami menderita. Ami kini hanya bisa mengluarkan lenguhan-lenguhan yang terdengar erotis bagi para pemerkosanya.
Dua pria temannya, Asamoah dan Jaber, tidak sabar lagi menanti giliran. Mereka melepaskan pegangannya terhadap tubuh Ami dan menelanjangi diri mereka sendiri.
“Lets play 4P man…..” Asamoah berkata.
Maher yang sedang asik memompa tubuhnya di atas tubuh Ami paham atas keinginan teman-temannya. Dia segera membuat gerakan menjadi posisi duduk di atas sofa sedangkan Ami berada di atas tubuhnya. Maher memompa dari bawah. Jaber berjalan ke arah belakang sofa dan menarik kepala Ami hingga dagunya tepat di atas sandaran kursi sofa. Jaber mengarahkan penisnya yang juga berukuran besar, khas orang Timur Tengah” ke mulut Ami. Ami berusaha mengelak meski Jaber terus menempelkan kepala penisnya pada bibir sensualnya dan berusaha mendorongnya masuk. Tiba-tiba dari belakang terasa ada benda tumpul yang menempel di duburnya. Serta merta Ami menoleh dan melihat Asamoah berada di belakangnya sambil memegangi penisnya yang sama besar dengan milik Geremi ke arah anusnya. Ami terlihat panik dan sangat ketakutan.
“Noooooo…..please donA?a,?a"?t do that”……..
“Pak Johan tolong saya pak Johan. Saya tidak mau disodomi”….
Ami terus berusaha meronta.
Tetapi Maher yang ada dibawahnya terus menahan tubuhnya agar tidak bisa bangkit. Posisi Ami yang agak menjorok ke depan membuat nampak semakin menggairahkan. Pak Johan yang sedari tadi menonton bergegas beranjak dari duduknya dan menuju ke arah sofa. Ami berharap Pak Johan menolongnya. Tetapi harapan Ami hanyalah tinggal harapan. Pak Johan malah membantu Asamoah yang akan melakukan sodomi atas tubuh Ami dengan cara membuka bongkahan pantat Ami sehingga lubang anusnya pun semakin terlihat jelas. Ami berusaha keras bangkit dengan kedua tangannya yang bebas. Gerakan rontaan itu membuat susah Asamoah mengarahkan penisnya dengan tepat ke arah lubang dubur Ami. Jabeer segera berinisiatif menahan kedua tangan Ami di atas sandaran sofa sehingga seluruh tubuh Ami kini ditopang oleh Maher yang ada di bawahnya. Di bawah Maher merasakan lembutnya buah dada Ami yang kenyal. Kini belahan pantat Ami yang terbuka lebar oleh kedua tangan Pak Johan siap ditembus oleh penis besar Asamoah.
“Jangaaannn…..jangaannn…… di situ….lepaskan saya Pak Johan”
“Noooo…please….donA?a,?a"?t fuck my ass pleaazzzeeeeee…” Ami merintih.
Asamoah tidak peduli dengan rintihan Ami. Setelah melumasi penisnya dengan baby oil Asamoah siap melakukan penetrasi ke dubur Ami.
“heegghhhhh……aaaagggggggghhhhhrrrrrrrrrrr…aaaaaaaa aaddduuuuuhhhhhhhhhhh……”
“Saakiitttttttttttttttttttttttttttttttttttttt…………… ..A?a,?a"?
Ami menjerit melolong ketika dengan kasar Asamoah memasukkan penis berukuran besar miliknya ke dalam duburnya. Pak Hendarso merekam adegan sodomi itu. Terlihat jelas bagaimana lubang dubur Ami melesak masuk akibat paksaan penetrasi penis Asamoah. Asamoah terus memasukkan penisnya sampai seluruhnya amblas ke dalam dubur Ami. Ami terus melolong sampai mengeluarkan suara yang terdengar mengerikan dan menyayat. Hari ini seorang pria negro bernama Asamoah telah memperawani lubang duburnya. Sakitnya luar biasa. Jauh lebih sakit dibandingkan malam pertama dia menyerahkan mahkotanya pada suaminya. Duburnya pun terasa penuh seolah-olah ingin buang air besar. Kini dua rasa perih dan nyeri menyerang vagina dan duburnya. Saat Ami melolong kesempatan tersebut digunakan oleh Jabeer untuk memasukkan penisnya ke dalam mulut Ami. Kini ketiga lubang tubuh Ami sedang dinikmati oleh 3 pria asing. Asamoah melakukan sodokan-sodokan dengan keras dari arah belakang. Demikian pula Maher dari arah bawah bergantian dengan Asamoah melakukan sodokan. Ami merasakan lubang anusnya robek dan memang ada lelehan darah yang keluar dari duburnya. Namun Ami tidak bisa berteriak keras lagi karena sumbatan penis Jabeer di mulutnya. Ketiganya memompa bersama-sama.
“Hheemmmm…hheemmmmm…heeemmmmm” hanya itulah yang terdengar dari teriakan Ami.
Sekitar 20 menit pemerkosaan 4P itu berlangsung. Jabeer terlebih dahulu klimaks dan menumpahkan seluruh cairan kental miliknya dalam mulut Ami. Ami tidak bisa memuntahkan sperma yang ada dalam mulutnya. Satu-satu jalan untuk mengurangi rasi asin dan getir cairan birahi Jabeer adalah dengan menelannya dan itulah yang dilakukan olehnya. Tak lama kemudian Jabeer menarik penisnya keluar dari mulut Ami. Sisa-sisa sperma dalam mulut Ami mengalir keluar dari sela-sela bibir sensualnya. Kini terdengar suara erangan Ami yang sedikit lebih keras karena mulutnya telah terbebas dari sumbatan penis Jabeer
“Adduhhhh…aadduhhhhh..aaakkkhhhhh……….sssaaakiitttt ”
Asamoah dan Maher masih terus memompa dan semakin cepat. Keduanya klimaks bersamaan ditandai dengan lenguhan kenikmatan kedua pria tersebut. Asamoah segera mencabut penisnya dari rongga dubur Ami. Darah masih terlihat pada batang penis Asamoah. Maher pun telah loyo di bawah tubuh Ami. Maher segera menggulingkan tubuh Ami ke sofa dan bangkit dari sofa.
“Ka..kaa…liaann semuaaa….baaanggsaattA?a,?a"?A?a,?a"?
Ami memaki dengan pelan dan lirih. Tubuhnya telah tidak berdaya. Kini dalam tubuhnya telah mengalir benih nista yang dimasukkan secara paksa oleh Geremi dan Maher. Ami merasa noda telah meyelimuti hidupnya.
SCENE 3
Kini giliran Pak Hendarso dan Johan ambil jatah. Keduanya sepakat akan melakukan permainan 3P.
“Ayo Ami berikan kami kenikmatan tubuhmu yang indah itu” seringai Pak Hendarso.
“Benar saya ingin merasakan hangatnya lubang mataharimu sayang…” Pak Johan menimpali.
Kini gantian Geremi yang akan mengabadikan pemerkosaan yang akan dilakukan oleh Pak Johan dan Hendarso.
“Tidaakkk…..jangan lagi…..kasihani saya pak….” Tangis Ami semakin keras lagi sambil menyilangkan kedua tangannya untuk menutupi payudaranya yang terbuka.
Namun kedua bandot tua itu tidak peduli dengan ketakutan Ami. Semakin takut semakin tinggi pula hasrat seksual kedua orang itu.
Pak Hendarso segera mencengkeram tangan Ami dan membalik tubuhnya hingga tengkurap. Official cap merah Ami beserta blouse putih yang dikenakannya ia lucuti sehingga kini Ami benar-benar telah telanjang bulat. Kedua tangan Ami ditahannya sehingga tubuhnya tidak bisa lagi bergerak leluasa. Pak Johan melihat punggung Ami yang mulus serta bongkahan pantat yang menggairahkan. Dia mengambil posisi di atas paha Ami bagian belakang. Kemudian tangan kirinya membuka lubang anus Ami sedangkan tangan kanannya mengarahkan penisnya ke lubang matahari itu.
“Ttiiiiddaakkkkkk…..janganaan laaaggiii dii situuuuuuuuu”
“Ampun pak Johan…..sakit sekali……”
“Dubur Ami perih dan panas pak Johan….jangan disitu lagi”
“Saya mohon pak Johan”….Ami terus menghiba.
Namun orang yang namanya Johan ini tidak mau ambil pusing dengan rintihan memelas Ami. Dia tetap mengarahkan batang penisnya ke dubur Ami dan…
“Aaggghhhhhhhh…jjaaangggaaaaaannnnnnnnnnn……” Ami kembali melolong.
Kini Pak Johan telah memompa duburnya dengan cepat dan kasar. Ternyata orang ini adalah maniak seks diluar tampangnya yang kebapakan. Pak Hendarso kini melepas pegangannya dan membiarkan Pak Johan sendirian menggumuli tubuh Ami yang tengkurap. Tangan kanan Pak Johan pun ambil bagian meremas buah dada Ami. Ami merintih-rintih kesakitan ketika duburnya dengan kasar disodomi oleh atasannya. Sekitar 7 menit Pak Johan telah mencapai klimaks dan tidak lama kemudian dia bangkit dari tubuh Ami yang tengkurap lemas. Pak Hendarso menggantikan posisinya siap melakukan sodomi juga.
“Agggahhhhhhh…..banggssaaaaatttttttttt” Ami menjerit lagi.
Sudah tiga orang melakukan sodomi padanya tetapi rasa sakit itu tidak berkurang juga. Malah semakin menjadi-jadi meski ukuran penis kedua orang terakhir yang memperkosanya berukuran lebih kecil dari milik Asamoah. Sekitar 10 menit Pak Hendarso memperkosa liang anus Ami. Tanda-tanda ejakulasi sudah nampak ketika Pak Hendarso semakin cepat memompa dubur Ami. Ami semakin merasakan perih di duburnya. Pak Hendarso melenguh keras ketika cairan nistanya keluar membasahi rongga dubur Ami. Ami merasakan anusnya bertambah perih karena sperma yang membasahi robekan luka di duburnya.
Waktu telah menunjukkan pukul 11:30 malam. Kini kelima pemerkosa Ami bersiap mengantarkan Ami pulang. Saat itu Ami sudah tidak kuat bangkit. Rasa nyeri dan perih di vagina dan anus yang dirasakannnya membuatnya tidak mampu berdiri. Geremi menggendong Ami sampai ke dalam mobil van yang mereka gunakan. Baju Ami yang robekpun telah mereka ganti dengan kaos besar ukuran XXL sehingga ujung bagian bawahnya sampai setengah paha Ami. Dengan demikian meski tidak mengenakan celana dalam tidak akan ada seorangpun yang tahu. Dalam perjalanan pulang Ami didudukkan di belakang di apit oleh Jabeer dan Maheer sedangkan Asamoah berada di kursi depan bersama Pak Johan yang menyetir mobil. Geremi duduk di tengah. Selama perjalanan Geremi mengisengi Ami dengan memasukkan dildo zhucini (buah mirip mentimum yang ukurannya cukup besar) yang dia ambil dari kulkas saat masih berada di villa milik Hendarso. Ami sudah tidak mampu berteriak, matanya kelihatan sembab dan luyu. Hanya erangan lirih yang terdengar ketikan dua buah zhucini dimasukkan kedalam vagina dan anusnya. Meski sudah tidak ada darah lagi yang menetes dari dua lubang kenikmatan itu tetap saja rasa perih dan panas dirasakan oleh Ami akibat luka lecet pemerkosaan di villa sebelumnya.
Setelah sampai Pak Johan memasukkan mobilnya ke pelataran rumah Ami agar tidak dicurigai orang. Dengan mengambil kunci rumah dari tas Ami pak Johan membuka pintu dan meminta Geremi membawa Ami masuk ke dalam. Geremi merebahkan Ami di sofa tamu dan segera ke luar menuju van. Pak Johan berjalan mendekati Ami dan berkata
“Pastikan hanya kita yang tahu atau rekaman gambar itu akan beredar ke mana-mana”
Ami hanya diam tidak mampu berkata. Setelah Pak Johan menutup pintu dan terdengar suara mobil yang meninggalkan pelataran Ami hanya bisa menyesali nasibnya sebagai korban pemerkosaan bergiliran. Air matanya terus meleleh membasahi pipinya yang mulus. Pandangannya setengah kosong. Pikirannya menerawang kepada suami dan anaknya. Pasti bahwa tidak kurang dari seminggu setelah pemerkosaan bergiliran ini belum tentu dia akan sanggup memberikan kehangatan pada suaminya. Luka di alat vitalnya tentu membutuhkan waktu lama untuk sembuh terlebih lagi trauma yang dialaminya. Ami terus menerawang ke arah langit-langit rumah. Membayangkan masa depannya. Membayangkan noda di tubuhnya. Membayangkan………………………
SCENE 4: EPISODE TRAUMA
Sudah hampir 2 bulan lebih semenjak kejadian Nurrahmi digilir oleh 3 orang pria asing dan 3 orang pria pribumi wanita cantik semampai bertubuh sintal dan berkulit sangat mulus itu tidak dapat melupakan malam jahanam yang telah merenggut kehormatannya dan menorehkan noda yang mengalir dalam tubuhnya. Setiap malam kejadian itu menghantui mimpi buruknya seakan-akan rasa sakit di tubuhnya terlebih lagi hatinya masih terus ia rasakan. Masih terekam dalam ingatannya bagaimana pada malam jahanam itu tubuh mulusnya di bolak balik seperti sebuah boneka mainan untuk dinikmati secara brutal oleh 6 orang pemerkosa.
Meski kejadian itu telah berlalu, kini setiap suaminya Kamal meminta kepada dirinya untuk melayani hasrat birahinya seketika itu juga Nurrahmi kehilangan gairah seksualnya. Tiap kali Kamal meminta untuk melakukan hubungan seks suami istri seketika itu pula rasa ketakutan yang amat sangat melanda jiwa Nurrahmi. Sungguh Nurrahmi tidak ingin untuk mengecewakan Kamal suaminya. Namun, semenjak tubuhnya dijadikan bulan-bulanan oleh para lelaki jahanam itu kini seluruh organ seksual Nurrahmi seolah-olah mengalami frigiditas. Rasa ketakutan yang amat sangat untuk melakukan hubungan seks kini melanda wanita cantik bertubuh sintal itu.
Sejak Kamal pulang dari kota Banda belum sekalipun dia menikmati tubuh sintal istrinya yang mulus dan menggiurkan itu. Bahkan istrinya itupun selalu menghindar apabila Kamal berhasrat untuk mencium bibirnya yang sensual. Sebenarnya Kamal dapat merasakan perubahan itu. Tetapi Nurrahmi menyimpan rapat-rapat aib yang telah merusak kehormatannya itu. Dua minggu pertama setelah dirinya diperkosa habis-habisan oleh 6 pria durjana itu Nurrahmi mengalami pendarahan pada alat kelaminnya. Demikian pula pada anusnya yang membenjol akibat disetubuhi paksa dengan cara anal seks. Oleh sebab itu pula Nurrahmi harus selalu menggunakan softex karena pendarahan sehingga seolah-olah dirinya sedang menstruasi. Untuk berjalanpun Nurrahmi merasakan sakit dan perih yang menyengat di alat kelaminnya maupun duburnya. Dengan demikian hal itu dapat menjadikan alasan bagi Kamal untuk tidak dulu menikmati tubuhnya.
Kini telah sebulan lebih Nurrahmi tidak mengenakan softex lagi. Dan Kamalpun tahu hal itu. Malam ini libido pria itu terasa naik. Waktu telah menunjukkan pukul 11 malam. Besok hari Sabtu dia harus berangkat ke Manado untuk urusan bisnis selama tiga minggu. Malam ini dipandanginya tubuh Nurrahmi yang sedang tidur memunggungi dirinya. Baju tidurnya yang tipis itu tidak dapat menyembunyikan lekuk-lekuk tubuh Nurrahmi yang sungguh indah. Pinggulnya yang sexy serta pantatnya yang membongkah membulat membuat dirinya berhasrat sekali untuk kembali menikmati kehangatan tubuh istrinya itu. Sesaat dipandangnya rok baju tidur Nurrahmi yang sedikit tersingkap sehingga mempertontonkan sedikit pahanya yang mulus. Kamal sungguh bangga dapat memiliki Nurrahmi. Kawan-kawan bisnisnya sering mengatakan iri pada dirinya yang mempunyai seorang istri secantik Nurrahmi. Bentuk tubuh istrinya itu memang menggiurkan sehingga membuat banyak laki-laki sering berkhayal yang tidak-tidak.
Kamal tersadar bahwa dia baru saja berkhayal menerawang. Kini diusapnya betis Nurrahmi yang sedang tidur. Kemudian usapan tangan laki-laki itu secara perlahan naik ke paha istrinya. Dapat dirasakannya betapa mulus dan halus kulit tubuh Nurrahmi. Kemudian dari balik rok bawah gaun tidur Nurrahmi yang ukurannya hanya setengah paha saja tangan Kamal dengan leluasa menyibak kain itu untuk menyusupkan tangannya hingga mencapai bagian dada Nurrahmi. Diremasnya dengan perlahan sebelah payudara Nurrahmi agar wanita itu menjadi terangsang. Kamal merasakan nafsu pada dirinya telah semakin naik. Penisnya telah dirasakannya mencuat tegang. Diciumnya tengkuk Nurrahmi sambil tangannya meremas perlahan buah dada Nurrahmi yang berukuran 34B itu. Namun Nurrahmi tidak bergeming dari tidurnya. Wanita itu seolah-olah tidak merasakan apa-apa. Kamal mengira bahwa istrinya masih belum bangkit nafsu birahinya. Kini diarahkannya tangan kanannya kearah pusar Nurrahmi dan diusap-usapnya wilayah itu. Tidak berapa lama kemudian tangan Kamal berpindah ke pinggang bagian belakang Nurrahmi dan kemudian menyusup di balik celana dalam Nurrahmi. Kamal berusaha merangsang Nurrahmi dari balik pantat wanita itu guna mencapai alat kelaminnya. Namun tiba-tiba saja
“Jangan mas……” Nurrahmi berkata dengan sambil bergegas memposisikan dirinya menjadi rebahan.
“Aku sedang letih sekali mas….aku takut membuatmu kecewa” Nurrahmi kembali berkata.
“Besok mas akan ke Manado tiga minggu sayang” Kamal berkata.
“Sudah dua bulan lebih engkau tidak mau melayaniku” Kamal berkata lanjut dengan sedikit bersungut.
Nurrahmi dapat melihat kekecewaan pada suaminya itu. Wanita itupun berkata
“Nanti setelah mas pulang dari Manado aku berjanji akan melayanimu sepenuh hati”
“Sepulang mas dari Manado nikmatilah tubuhku sepuas-puasmu mas, tetapi jangan sekarang”
“Senin ini aku ditugaskan mengikuti training senior bank teller di bank cabang Kelapa Gading. Aku letih menyiapkan semua keperluan training itu mas. Mas mau mengerti khan…?” Nurrahmi menjawab kekecewaan Kamal.
“Kenapa tidak malam ini saja sayang. Mas sudah tidak tahan lagi nih….” Kamal berucap dengan nada berkeluh.
“Nanti mas akan kecewa karena aku belum sepenuh hati melayanimu…..” jawab Nurrahmi.
“Baiklah kalo begitu aku segera tidur saja, bangunkan aku pukul 5 pagi….” Kamal menjawab dengan nada sedikit kecewa.
Kemudian laki-laki itu mengambil bantal dan ditutupkan pada wajahnya agar dia cepat tertidur lelap.
Nurrahmi menarik nafas dalam-dalam dan kemudian diposisikan kepalanya di atas dada Kamal sambil tangan kirinya memeluk tubuh suaminya. Sungguh hati Nurrahmi seperti tersayat karena ketidakmampuannya untuk memberikan kehangatan tubuhnya pada Kamal suaminya. Tak terasa bintik air mata mengalir keluar dari pelopak mata wanita cantik itu.
Sabtu pukul 5 tepat Nurrahmi membangunkan suaminya.
“Mas.. mas… bangun. sudah jam 5 nih…”
Kamal menggeliat sambil mengercipkan matanya.
Laki-laki itu harus bersiap berangkat menuju bandara untuk penerbangan pukul 8 pagi ke Manado. Untuk menuju ke sana sarananya cukup mudah karena di terminal Rawamangun, dekat dengan tempat di mana mereka mengontrak rumah, menyediakan akses bis Damri jurusan Soekarna-Hatta. Dengan sekali naik bajaj dari rumah kontrakan tidak lebih dari sepuluh menit dapat mencapai terminal Rawa Mangun.
Sambil menunggu Kamal mempersiapkan diri Nurrahmi menyiapkan kopi kesukaan Kamal serta sarapan pagi. Hari Jum’at kemarin segala keperluan Kamal di Manado telah dia siapkan. Tepat jam 6 pagi Kamal berangkat menuju bandara Soekarno Hatta.
“Titi DJ mas……” Nurrahmi berkata.
“Ok. Hati-hati juga di rumah ya sayang….” Kamal berkata sambil mencium kening Nurrahmi.
Nurrahmi melambaikan tangan dari balik pagar rumah ketika suaminya berangkat dengan bajaj menuju terminal Rawa Mangun. Nurrahmi termenung sesaat. Dirinya merasakan penyesalan yang mendalam karena tidak mampu memberikan kehangatan tubuhnya pada Kamal sebelum suaminya berangkat ke Manado. Tetapi apa boleh buat karena secara fisik dan psikis dirinya masih belum mampu akibat trauma perkosaan itu.
Hari senin Nurrahmi ditugaskan oleh bos barunya guna mengikuti training senior bank teller di bank cabang Kelapa Gading. Setelah kejadian malam jahanam yang menimpanya itu Nurrahmi mengajukan mutasi kerja dan ditempatkan di cabang bank dekat Menteng. Nurrahmi tidak melaporkan kasus pemerkosaan itu ke aparat kepolisian mengingat aib itu akan menyebar ke mana-mana sehingga akan membuat dirinya dan keluarganya akan menanggung malu. Nurrahmi juga tidak ingin lagi melihat wajah-wajah para pemerkosanya sehingga pilihan yang terbaik adalah mengajukan mutasi kerja.
Di bank cabang Kepala Gading Nurrahmi akan mengikuti training selama 6 hari mulai senin sampai dengan sabtu. Nurrahmi mengikuti pelatihan itu dengan seksama. Pada hari terakhir sebelum penutupan dirinya dipanggil oleh direktur cabang yang bernama pak Indrajeed, seorang pria keturunan India. Pria yang suka dipanggil Indra ini berpostur tinggi sekitar 185cm dengan bobot 80 kg ini nampak sedikit tambun ciri khas bos-bos berusia 45 tahunan. Ukuran jari-jarinya besarnya dua kali ukuran pria pribumi pada umumnya.
“Ami, setelah acara penutupan nanti aku akan ajak kau menemui seseorang yang akan menanamkan saham dalam pengembangan pembukaan teller baru di Tangerang”
“Investor itu siapa pak?” Ami bertanya
“Seorang warga jepang, namanya Mr. Yamato” sahut Indrajeed.
“Kenapa musti saya yang diajak pak…” Ami kembali bertanya.
“Sebab dari seluruh partisipan peserta training engkaulah yang dinilai paling baik” jawab pak Indrajeed.
Ami termenung sesaat. Hatinya sungguh senang karena dia ternyata adalah yang terbaik dari semua peserta. Tetapi sebenarnya dia juga sedikit enggan untuk pergi ke Tangerang. Namun karena ini adalah tugas maka dia tidak boleh mengelak.
“Baiklah pak, jam berapa kita berangkat…?” tanya Ami.
“Jam 5 sore. Kita nyampe Tangerang sekitar jam setengah tujuh malam” jawab pak Indrajeed.
“Kita tidak akan lama Ami, mungkin sekitar satu sampai dua jam pembicaraan terus kita kembali ke Jakarta” Indrajeed menyambung perkataannya.
Tepat pukul 5 sore pak Indrajeed dan Ami berangkat menuju ke Tangerang. Perjalanan menempuh waktu sekitar 75 menit. Ketika akan sampai pada tempat yang akan dituju, jalan yang dilalui ternyata masih berupa makadam banyak ditumbuhi pepohonan dan nampak sekali jarang rumah penduduk.
“Kita menuju kemana ini pak?” Ami bertanya dengan rasa khawatir
“Rumahnya memang di tempat sunyi soalnya tempat tinggalnya bukan rumah biasa melakinkan sebuah rumah walet, tahu kan?” timpal pak Indrajeed
“Rumah walet?” Ami menjawab dengan nada heran
“Itu loh rumah yang digunakan untuk menarik burung walet. Bisnis air liur burung walet bisa menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Oleh sebab itu rumah walet harus jauh dari kebisingan dan harus ada security agar tidak terjadi pencurian. Nah tuh dia tempatnya” jawab Indrajeed.
Rumah itu sungguh besar. Ukurannya tidak kurang dari 2000 meter persegi. Tidak ada rumah penduduk di sekitarnya.
Ami melihat sebuah bangunan yang mirip seperti sebuah benteng yang tinggi sekali dengan banyak jendela berbentuk lingkaran di bagian atas. Tidak banyak lampu yang menerangi bagian luar rumah walet itu sehingga keadaan sekitarnya nampak temeram. Mobil mereka sampai di depan pintu gerbang besar yang terbuat dari kayu kokoh. Pak Indrajeed membunyikan klakson mobil tiga kali dan tak lama kemudian pintu gerbang itupun terbuka. Mobil segera masuk ke dalam. Tak lama kemudian pak Indrajeed dan Nurrahmi turun dari mobil.
“Yamato san akan segera datang pak” Lelaki yang baru membuka pintu gerbang itu berucap.
Ami memandang laki-laki itu seperti seorang preman. Pria bertubuh gempal itu mungkin adalah semacam security yang telah dijelaskan oleh pak Indra sebelumnya.
“Baiklah kalo begitu aku menunggu di dalam saja” jawab pak Indrajeed.
Bergegas pak Indrajeed dan Nurrahmi berjalan masuk ke ruang dalam. Ternyata ruang masuk ke dalam harus melewati dua buah pintu yang masing-masing dijaga dua orang pria bertubuh gempal. Ami merasa sungguh aneh dengan keadaan itu. Terlebih lagi tatapan setiap mata lelaki penjaga pintu itu tak henti-hentinya memelototi tubuhnya seolah-olah hendak menelanjangi dirinya yang pada saat itu menggunakan official cap bank berwarna merah dengan rok sedikit di atas lutut. Memang Nurrahmi sungguh cantik bila mengenakan seragam official bank tempat kerjanya. Setelah sampai di ruangan dalam keadaan cukup nyaman. Ada sofa tamu tanpa senderan tertata mengelilingi sebuah meja kayu di tengah serta full AC. Nuansa ruangan itu memang menunjukkan sedikit ciri khas Jepang. Sepuluh menit kemudian datang seseorang membuka pintu ruangan itu. Nampaklah tubuh tambun seorang bermata sipit. Tubuhnya nampak lebih tambun dan sedikit lebih pendek dari tubuh Indra, sekitar 170 cm.
“Ha…..Indera san, o genki desu ka…..” pria jepang itu berkata
“Yamato san, hai watashi wa genki desu…” jawab pak Indrajeed yang sedikit tahu bahasa jepun itu.
“Ano…Yamato san, onanohito wa Nurrahmi desu” lanjut Indrajeed
“Eto….kirei desu ne….” pria jepang itu berkata dengan tersenyum sambil menjulurkan tangan.
“Saya Nurrahmi…panggil saya Ami saja” Nurrahmi berkata sambil menjabat tangan Yamato san.
“Bahasa saya tidak pandai….tahu sedikit saja….” tukas Yamato san.
“Oke sirakan duduk saja..” Yamato san kembali berkata.
Kemudian ketiga orang tersebut mengambil posisi duduk di sofa tanpa sandaran itu.
“Di sini semuanya seruf serfis…minum ada di sana sirakan ambil sendiri, Indera san are wa mizu desu” Yamato berkata sambil menunjuk ke sudut ruangan yang nampak ada beragam minuman serta nampak pula sebuah refrigerator ukuran sedang.
“Hai, arigato gozaimasu desu…” jawab pak Indra.
“Yamato san, kedatangan kami untuk memenuhi undangan anda mengenai rencana pengembangan teller baru bank kami di wilayah Tangerang” Indrajeed kembali berkata.
“Begini Indera san saya setuju usuran investasi pengembaggan terrer. apaka sarat sudah anda setuju?” Yamato san menjawab.
“Never mind, I agree with that and here I wanna to deliver the prerequisite” jawab pak Indrajeed
“Ha..ha..ha… bagus…bagus…” Yamato san tertawa senang.
Nurrahmi sama sekali tidak mengerti kenapa tiba-tiba saja Yamato san tertawa kegirangan.
“Let me out side for a while. Ami kau tunggu di sini sebentar aku akan mengembil sesuatu di mobil” pak Indrajeed berkata
“Baik pak. Tidak lama khan?” Ami berkata sedikit tidak tenang.
“Hanya sebentar kok, tenang sajalah” pak Indrajeed berkata sambil bergegas keluar ruangan menuju pintu di mana mereka masuk tadi. Tidak berapa lama kemudian tubuhnya menghilang di balik pintu itu. Sekitar 10 menit pak Indrajeed kembali lagi sambil membawa sebuah amplop besar.
“Yamato san, kore wa Nurrahmi no poto…” pak Indra berkata sambil menyerahkan amplop berukuran besar itu.
Sesaat Nurrahmi mendengar namanya disebut, tetapi dia tidak tahu apa maksud dari perkataan pak Indrajeed. Nurrahmi berpikir mungkin pak Indra memberikan biodata dirinya kepada Yamato san.
“Arigato gozaimasu” Yamato san menerima amplop dan mengeluarkan isinya. Nampaknya yang ada di dalam amplop itu adalah beberapa buah foto berukuran 25R.
Yamato san melihat foto-foto itu sambil tersenyum dan sesaat kemudian memandangi Nurrahmi tajam-tajam. Kemudian dia memandangai lagi foto-foto itu dan selanjutnya tiba-tiba saja dia tertawa terbahak-bahak
“Ha ha ha……. very good pictures……” demikian ia berkata.
“Ha ha ha………….” terdengar pak Indrajeed juga ikutan tertawa.
Nurrahmi merasa bingung sekali dengan keadaan seperti itu dan pak Indrajeed tahu akan hal itu.
“Yamato san terkesan dan foto-foto itu Ami…..” pak Indrajeed mencoba menjawab kebingungan Nurrahmi.
“Boreh aku cuba sekarang……” Yamato san kembali berkata
“Of course….. onegaisimasu…..” jawab pak Indrajeed.
“Nurrahmi san…. come here…..rihat ini” Yamato san memanggil Nurrahmi
Nurrahmi beranjak dari duduknya dan menuju ke Yamato san.
“Kamu tahu ini poto…..” Yamato san menyerahkan lembaran foto-foto itu kepada Nurrahmi.
Nurrahmi menerima lembaran-lembaran itu dan kemudian melihatnya. Ketika baru saja Nurrahmi melihat foto pertama serta merta dia menjerit sambil kemudian menutup mulutnya dengan kedua tangannya dan secara reflek Nurrahmi membuang lembaran-lembaran itu ke lantai.
“AAAaaaa……ttttiiiidddaakkkkkkkkkkkkkkkk… .”
Rupanya foto-foto itu adalah hasil pemotretan saat dirinya diperkosa di villa milik pak Hendarso sekitar tiga bulan yang lalu. Pada foto pertama yang dilihatnya itu nampak dirinya sedang dipegangi oleh tiga orang di atas sofa saat Geremi melakukan oral pada alat kelaminnya.
“Pak Indra ayo pulang pak……..ayo pulang…..” setengah menangis Nurrahmi memohon kepada Indrajeed untuk kembali pulang.
Pak Indrajeed segera bangkit dari duduknya
“Tenang Ami….tenang… jangan takut……” demikian lelaki paruh baya itu berkata.
Kemudian pak Indrajeed mendekati Ami dan berdiri di belakangnya. Kedua tangannya bergerak menyentuh pundak Ami dan kemudian dari belakang pak laki-laki itu membisikkan sesuatu kepadanya
“Layani saja Yamato san dengan baik….dia berhasrat kepadamu…..nanti kau akan mendapat imbalan sangat besar serta kau akan aku promosikan sebagai kepala bank teller…”
“Ttttiidaakkkk……aku bukan pelacur……” jerit Ami.
“Tapi tubuhmu sudah tidak suci lagi…… sudah banyak noda laki-laki telah mengalir dalam tubuhmu….” pak Indrajeed berkata dengan wajah geram.
“Tttiiddakkkkkk….. biarkan aku pulaaaanngggggg!!!!!!” Nurrahmi kembali menjerit sambil menutup kedua telinga dengan tangannya.
Yamato san yang melihat Nurrahmi menjerit menjadi semakin berhasrat nafsu birahinya. Kemudian laki-laki tambun seperti gorilla itu bangkit dari duduknya dan mendekati Nurrahmi yang terlihat ketakutan
“Jjjaaangaannnn ppaakkkk……jaaangaaannn ppeerrkkoossaaa sssaayaaaa” Ami menjerit.
Ami beringsut mundur berusaha menghindar Yamato san yang semakin mendekati dirinya. Tetapi tiba-tiba dari belakang pak Indrajeed memeluk tubuhnya erat-erat
“Kau memang harus dipaksa rupanya ya ha ha ha…………” terdengar perkataan pak Indrajeed.
“Tiiiidddaaakkkkkk…………”
“Jaaangaannnnnn……..”
“ogghhh……tttiiddakkkkkkkk……baangssaatt tt.”
“Leepassskaannnnn…..tttiidaakkkkk”
Nurrahmi menjerit dan meronta. Tetapi dekapan pak Indrajeed baginya terlalu kuat. Ketika Yamato san semakin mendekati tubuhnya Nurrahmi tampak semakin panik. Ketika jarak antara dirinya dan Yamato san demikian dekat tiba-tiba saja Nurrahmi menendang tubuh Yamato san dengan kedua kakinya sehingga mengakibatkan tubuh ketiga orang itu terjatuh ke lantai. Nurrahmi segera cepat bangkit sebelum pak Indrajeed melakukan tindakan lebih jauh lagi dan berlari menuju pintu besar di mana mereka tadi masuk…
“Hughhh……sungguh wanita binal….rasakan akibatnya nanti…” gerutu Indrajeed
Yamato san yang masih dalam posisi duduk itu membiarkan saja Nurrahmi yang berlari menuju pintu keluar ruangan. Terlihat Yamato san hanya menggeleng-gelengkan kepala saja. Entah apa yang sedang ada di benaknya.
Baru saja Nurrahmi berhasil membuka pintu dan akan keluar dari ruangan itu didepannya dua orang penjaga bertubuh gempal telah menghadangnya.
“Minggirrrrrr…..biarkan aku pergiiiiii…..” Ami menjerit dan menangis.
Tetapi dua pria kekar itu hanya tersenyum sinis dan segera menangkap lengan Nurrahmi dan menyeretnya masuk kembali ke dalam.
“Ha ha ha………..ha ha ha……..”
Yamato san dan pak Indrajeed tertawa terbahak-bahak melihat Nurrahmi yang meronta-ronta ketakutan di seret masuk ke dalam ruangan. Yamato san segera memungut sebuah foto dan berjalan mendekati Nurrahmi yang menjerit dan menangis
“Saya mau ini………..” tukas Yamato san kepada Nurrahmi sambil jarinya menunjukkan ke arah sebuah foto yang dibawanya itu .
Foto itu menunjukkan gambar closeup sebuah penis hitam besar yang masuk kedalam pantat putih mulus seorang wanita. Wajah Nurrahmi yang sedang menangis itu kini nampak memucat. Ingatannya kembali ke beberapa waktu silam. Itu pasti milik pria negro bernama Asamoah yang berhasil memperawani anusnya. Nurrami masih dapat merasakan betapa ngilu dan sakitnya ketika penis besar itu melesak dengan paksa ke dalam duburnya. Dan kini kejadian itu akan terulang kembali. Tubuhnya akan kembali dijadikan piala bergilir oleh laki-laki yang tak bermoral.
“Tttiiddaakkk….sssaaayaaaaa ttidaakkk suudiiiiiiiii……” teriak Nurrahmi.
“Ttttiiidddaakkkkk……jjjjjaaangaaaannnnn……. ”
Yamato san diam saja dan dia bergerak menjauhi Nurrahmi dan duduk di atas sofa yang tidak ada sandarannya itu. Kemudian dia berkata
“Taruh dia di sini…..” Yamato san berkata kepada kedua anak buahnya agar membawa Nurrahmi ke atas pangkuannya
“ogghhh……tttiiddakkkkkkkk……baangssaatt tt.”
“Jaaangaannnnnn……..”
“Jaaangaaannn saya tidak mau dippeerrkkossaaa”
“Saya tidak mauuuuuu…………”
“Ttiidaakkkkk………bbaaanggssaatttttt………. “. Ami menjerit.
Tetapi kedua penjaga itu tetap menyeret tubuh Nurrahmi yang semakin meronta. Kini tubuh Nurrahmi dibuat telungkup di atas pangkuan Yamato san. Bagian perut Nurrahmi sampai batas pinggang tepat di atas pangkuan Yamato san. Tangan kiri Nurrahmi ada di belakang punggung Yamato san dengan dipegangi erat oleh seorang penjaga sedangkan tangan kanannya oleh penjaga yang satunya. Tubuh Nurrahmi yang setengah menungging itu menyulitkan dirinya untuk dapat bangun karena kesetimbangan tubuhnya menjadi cenderung untuk terus dalam posisi menungging. Tanpa banyak bicara Yamato san menyingkap rok merah Nurrahmi ke atas sampai batas pinggang sehingga tampak celana dalam warna hitam yang tipis dan elastis.
“Jaaangaannnnnn……..”
“Ohhhh…ttiidakkkkk……..”
“Jaangaannn lakukkannn ituuuu…….”
“TTtttoollonnggggggg….”
Percuma saja Nurrahmi menjerit karena suaranya tidak akan keluar dari bangunan kokoh seluas 2000 meter persegi itu. Dengan kedua tangannya Yamato san meremas-remas dengan gemas bongkahan pantat Nurrahmi yang sangat mulus itu. Apalagi celana dalam warna hitam itu menunjukkan warna kontrasnya terhadap kulit mulus pantat Nurrahmi. Setelah melakukan remasan selama beberapa saat Yamato san menyibak celana dalam elastis itu ke samping
“TTiidakkkkkk……seetttaannnnnnnn…….”
“Bbbbaajjinggaannnnnnn………”
Nurrahmi menjerit ketika merasa celana dalam yang dia kenakan disibakkan ke arah samping sehingga kini dapat dia rasakan hawa dingin AC yang menerpa bagian anus dan vaginanya. Ya, memang kini anus dan vagina Nurrahmi terpampang jelas di mata Yamato san. Yamato san nampak mengagumi bulu-bulu halus yang tumbuh di seputar vagina Nurrahmi. Juga kerut-kerut matahari yang menghiasi anus Nurrahmi sungguh membuat laki-laki keblinger untuk mencicipi jepitannya. Dengan kedua tangannya Yamato san membuka belahan pantat Nurrahmi lebar-lebar
“Jangaaannnnn…….bbbiiiinnaaattaanggggggg…… .” jerit Nurrahmi.
Nurrahmi sedemikian malunya ketika lubang duburnya menjadi terbuka lebar dan dipelototi oleh Yamato san. Juga oleh pak Indrajeed yang kini mendekatinya karena keingintahuannya melihat bagian-bagian rahasia tubuh Nurrahmi.
“Aaagghhhhh……jjaaaanggannnnnnnn……” Nurrahmi kembali menjerit keras ketika dirasakannya sebuah jari Yamato san mulai menempel ke lubang duburnya.
Yamato san menggosok-gosok anus Nurrahmi dengan jari tengahnya yang berukuran dua kali ukuran jari pria pribumi itu. Yamato san dapat merasakan lembutnya anus Nurrahmi yang kering itu. Dengan gerakan tiba-tiba jari tengah Yamato san ditusukkan seluruhnya ke dalam anus Nurrahmi
“Aakkkhhhhhhh…..aaadduhhhhhhhhhhhhh………..ss ssaakkiitttt…ttttttttt!!!!!!!!!!!!!”.
“Jaaanngaaannnnnnnnnnn!!!!!!!!!…………… ..”
Nurrahmi menjerit melengking ketika anusnya yang kering itu dilesaki jari tengah Yamato san secara tiba-tiba. Tubuh Nurrahmi mengejan keras. Butir-butir keringat dingin mulai keluar dari tubuhnya. Suhu badannya terasa naik akibat benda asing memasuki liang duburnya. Kemudian dirasakannya jari Yamato san mulai bergerak maju mundur dan semakin lama semakin cepat.
“Aaddduhhhh…..aaadduhhhhhh…….peeerrihhhhhhh! !!!!!!!!….Aaaakkhhhhhh!!!!!!!”
Nurrahmi mulai merasakan panas dan perih akibat anusnya yang kering itu bergesekan dengan jari Yamato san. Lama-kelaman nampak jari Yamato san mulai basah oleh lendir liang anus Nurrahmi. Sekitar 15 menitan Yamato san mengocok anus Nurrahmi dengan cepat sampai menimbulkan busa putih di sekeliling lubang dubur Nurrahmi. Ketika dirasakannya dubur Nurrahmi telah licin oleh lendir Yamato san segera memerintahkan anak buahnya untuk membuat posisi Nurrahmi menungging di karpet lantai.
Yamato san segera melepas busana kimononya. Demikian pula celana dalamnya dilepasnya dengan terburu-buru. Rupanya Yamato san sudah tidak tahan lagi untuk segera menikmati tubuh Nurrahmi. Segera dia memposisikan dirinya di atas pantat Nurrahmi yang menungging. Tangan kirinya memegang pinggul Nurrahmi dan tangan kanannya mengarahkan penisnya yang lumayan besar itu ke lubang pantat wanita itu. Nurrahmi mulai merasakan ketakutan yang amat sangat membayangkan bahwa dirinya akan mengalami perkosaan sodomi sebagaimana waktu yang lalu.
“Jaangaannnn pakkkkk…..jaaangaannnnnn!!!!!!!!!!!!!!” Nurrahmi menjerit menghiba
Sebentar kemudian terdengan lolongan jeritan Nurrahmi yang diteruskan dengan suara tangisannya yang keras.
“Aaaaagggghhhhhhh……… aaakkhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
Rupanya penis Yamato san telah menancap ke dalam lubang pantat Nurrahmi yang telah dibasahi lendir dan busa itu sehingga tanpa kesulitan yang berarti dapat melesak masuk kedalam rongga duburnya.
Kini Nurrahmi kembali merasakan ngilu yang luar biasa di seputar lubang pantatnya. Ukuran penis Yamato san yang besar itu telah memaksa lubang pantatnya membuka lebih lebar dari yang seharusnya. Sodokan-sodokan yang dilakukan oleh Yamato san terhadap lubang pantatnya menyebabkan Nurrahmi tidak dapat untuk menahan jeritan-jeritan kesakitan. Sayang sekali jeritan kesakitan Nurrahmi itu justru semakin membakar hawa nafsu laki-laki yang ada di dalam ruangan itu. Tangan Nurrahmi mengepal erat berusaha mengimbangi rasa ngilu dan perih di duburnya. Air matanya nampak meleleh deras dari kelopak matanya.
Sekitar 20 menitan sodomi itu berlangsung. Busa yang terbentuk akibat gesekan penis dengan dinding liang dubur juga semakin banyak. Warna busa yang kemerahan juga nampak, menandakan ada luka lecet berdarah di dalam liang yang sedang dilesaki penis besar milik Yamato san itu. Yamato san mulai tampak terengah-engah dan sodokan yang dilakukannya terhadap lubang pantat Nurrahmi semakin cepat dan brutal. Gerakan itu semakin membuat erangan kesakitan Nurrahmi terdengar makin keras dan erotis. Beberapa menit kemudian Yamato san melenguh keras dan terburailah cairan sperma membasahi lubang dubur Nurrahmi. Kini wanita itu merasakan perih yang amat sangat di duburnya akibat luka lecet yang terkena semprotan cairan sperma milik Yamato san. Pria jepang itu kemudian mencabut penisnya yang masih nampak gahar dari lubang pantat Nurrahmi. Untuk beberapa saat lubang pantat itu kelihatan menganganga. Selanjutnya tubuh Nurrahmi dibuatnya terlentang dan memerintahkan seorang anak buahnya untuk memegangi kedua tangan Nurrahmi di atas kepala wanita itu. Kini rok merah Nurrahmi dilucuti oleh Yamato san. Demikian pula celana dalamnya. Kemudian kedua kaki Nurrahmi ditekuk sehingga pahanya hampir menyentuh bagian dadanya. Seorang anak buahnya lagi menahan kaki itu. Rupanya Yamato san akan bermain ronde kedua dan yang menjadi sasarannya kali ini adalah lubang vagina Nurrahmi. Nurrahmi yang kini merasa lemas sudah tidak dapat berontak dengan kuat. Hanya sedikit penolakan yang dia lakukan
“Jjjanngaaannnnnnn…..jjjaaanggaannnn……” terdengar suara Nurrahmi
Namun Yamato san tidak peduli. Kini tangan kanannya mengarahkan penisnya ke lubang vagina Nurrahmi.
“Aakkhhhh………..sssaaakkittttttt……!!!!!!!! !!” Nurrahmi menjerit keras lagi ketika Yamato san melakukan penetrasi paksa ke dalam alat kelaminnya. Rasa ngilu mendera liang senggama wanita itu akibat ukuran penis Yamato san yang cukup besar. Beberapa saat kemudian Yamato san mulai bergerak maju mundur. Seperti halnya dengan sodomi tadi lama-lama gerakannya semakin cepat. Kini Nurrahmi hanya bisa melenguh akibat sodokan Yamato san. Kepala wanita itu terlihat meggeleng ke kanan dan ke kiri. Sesekali bibir bagian bawah digigitnya. Terkadang pula tubuhnya sedikit mengejan. Rasa sakit dan perih di vaginanya membuat wanita itu merasa tersiksa untuk beberapa lama. Tak lama kemudian ejakulasi kedua berhasil dilalui oleh Yamato san. Setelah semprotan terakhir keluar dari penis Yamato san pria jepang itu mencabut alat kelaminnya dari jepitan vagina Nurrahmi. Pria jepang itu menampakkan wajah puas atas tubuh wanita yang baru saja diperkosanya itu. Nampak leleran sperma meluber keluar dari liang senggama Nurrahmi. Yamato san mengacungkan jempol ke arah pak Indrajeed sebagai tanda rasa puas. Meskipun pak Indrajeed tadinya merasa terangsang dengan perkosaan yang dilakukan oleh Yamato san tetapi pria keturunan india itu merasa gengsi untuk menikmati tubuh Nurrahmi yang telah dijamah terlebih dahulu oleh laki-laki lain. Dia berpikir suatu hari nanti tentu dia masih bisa merencanakan niat busuknya untuk menikmati tubuh Nurrahmi seorang diri.
“Bila kalian mau….. nikmati saja tubuhnya sebelum aku pulang” pak Indrajeed berkata kepada dua penjaga pintu. Tentu saja dua pria gempal itu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas menikmati tubuh molek Nurrahmi.
“Bawa wanita itu ke tempat karian…” Yamato san berkata
Segera dua orang penjaga itu membopong tubuh Nurrahmi yang lunglai lemas menuju tempat mereka di ruangan lain. Dalam ruangan lain tempat itu Nurrahmi direbahkan di atas tempat tidur. Salah seorang dari mereka memberikan siulan panjang dan tak berapa lama 3 kawan mereka yang menjaga pintu depan serta pintu gerbang datang. Kini berlima mereka akan bergantian menikmati tubuh sintal dan mulus Nurrahmi. Nurrahmi yang mengetahui ada lima laki-laki sangar dalam ruangan itu kembali panik dan mencoba bangkit. Tetapi salah seorang dari mereka segera menerkam Nurrahmi dan menggumulinya.
“Aaaaaa…… bbaanngggssaattttt!!!!!!!!!!!!!……” jerit Nurrahmi.
Nurrahmi yang tidak berdaya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri ketika pria yang menggumulinya itu mencium lehernya. Rontaan yang diberikannya sama sekali tidak berarti bagi pria gempal itu. Dengan tidak sabar pria itu melucuti blaser dan pakaian dalam Nurrahmi dengan kasar sehingga kini tubuh wanita berkulit mulus itu benar-benar telanjang bulat. Empat pria lain yang melihat tubuh telanjang itu menelan ludah menyaksikan keindahan dan kemulusan tubuh Nurrahmi. Kini pria yang menggumuli Nurrahmi itu mulai memberikan kode kepada empat temannya
“Pegang tangan dan kakinya….”
Keempat pria yang sedari tadi hanya menonton kini menuju ke tempat tidur. Nurrahmi merasakan ketakutan yang amat sangat karena membayangkan tubuhnya akan dinikmati secara bergantian oleh lima lelaki sangar. Jerit tangisnya semakin keras terdengar….
“Jaangaannnnnn….ttttooolonggggg!!!!!…..”
Kini keempat orang itu memegang kedua tangan dan kaki Nurrahmi. Wanita malang itu berusaha meronta lebih keras. Sayang perlawanannya itu tidak berarti apa-apa dan kini wanita cantik itu hanya sanggup menangis keras ketika dua tangan dan kakinya dipentang lebar-lebar.
Kini pria yang tadi menggumulinya itu mulai menanggalkan bajunya sendiri. Nurrahmi dapat melihat jelas penis pria itu yang sudah sangat tegang dan siap untuk menghunjam ke dalam liang vaginanya yang masih terasa perih akibat perkosaan yang baru dilakukan Yamato san. Nurrahmi menjerit ketika pria itu mulai berjongkok di depan selangkangannya
:Jaangaaannnnn…..jaangaaannnn….baangggggg….. .”
“Akkhhhh!!!!!!!!!!!……ppppeerrihhhhhhhh!!!!!!!! !!”
Nurrahmi mengeluarkan jeritan ketika alat kelaminnya kembali dijejali oleh sebuah penis. Pria itu melakukan sodokan-sodokan keras dan kasar sekali sehingga tubuh Nurrahmi terguncang-guncang. Pria itu sama sekali tidak menunjukkan rasa belas kasihan mendengar jeritan-jeritan kesakitan Nurrahmi akibat penetrasi kasar yang dilakukannya. Nurrahmi merasakan vaginanya semakin perih akibat luka lecet yang semakin parah. Setiap genjotan pria yang memperkosanya dengan kasar itu menimbulkan rasa sakit dan perih seolah-olah ada sebuah pisau silet menoreh di bagian dalam vaginanya. Mata Nurrahmi terpejam dan kepalanya berkali-kali menggeleng ke kanan dan ke kiri. Bibir bawahnya yang sensual itu sekali-sekali nampak digigit olehnya di sela-sela teriakan kesakitan akibat sodokan kasar pemerkosanya.
“Aakkhhh….aakkhhhh….”
“Aaadduhhhh……aaaduuhhhh…..aaakhhhhhh…. “
“Aadduhhh….ssakittt….aakhhhh….ssstooppp….b aaannngggg…..aaakhhhh…”
Begitulah lenguhan-lenguhan erotis Nurrahmi terdengar.
Sekitar 10 menit pria itu menggenjot tubuh telanjang Nurrahmi. Kini desahan menuju puncak kenikmatan mulai keluar dari mulut pemerkosa biadab itu. Genjotannyapun semakin liar dan brutal sehingga menyebabkan teriakan-teriakan Nurrahmi semakin terdengar memelas. Tak berapa lama kemudian jeritan kepuasan keluar dari mulut laki-laki itu bersamaan dengan penisnya yang memuntahkan cairan lahar panasnya ke dalam liang senggama Nurrahmi.
Sejenak pria itu tersengal-sengal dan setelah dirasakannya penisnya mulai menciut dicabutnya batang kejantanannya dari jepitan liang kenikmatan Nurrahmi. Nampak batang kejantanan pria itu berwarna putih kemerahan yang menandakan bahwa ada noda darah di sana. Dan memang ketika leleran sperma keluar dari lubang vagina Nurrahmi warnapun kemerahan. Mungkin vagina Nurrahmi mengalami pendarahan akibat kasarnya perkosaan yang dialaminya.
Kini orang kedua bersiap menggantikan orang pertama. Tidak seperti orang pertama, orang kedua ini membalik tubuh Nurrahmi dan membuatnya posisi menungging. Nurrahmi sudah nampak sangat ketakutan dengan apa yang akan terjadi. Jerit tangisnya menunjukkan rasa takutnya yang amat sangat itu.
“Jaangannn..jaangaaannnnn!!!!!!!!…”
“Ttttooloonggg….jaanggannn…di pantatttt…….”
“Sakitttt…seekkkaliiii….”
“Saayaaa….mmmoohhonnnn baanggg….jaanggaannn…ssoddomi….”
“Aaauuuggghhhhh….aakhhhhhhhh!!!!!!……”
Ternyata orang kedua itu hanya ingin melakukan hubungan seks dengan doggy style. Dari belakang pria itu menyodok dengan keras sehingga Nurrahmi harus kembali menggigit bibirnya menahan rasa ngilu. Jari jemarinya yang lentik itu nampak meremas keras sprei kasur menandakan Nurrahmi sedang merasakan kesakitan. Sekitar 7 menit pria kedua itu melakukan pemerkosaan hingga akhirnya cairan nistanya menyemprot di dalam rahim Nurrahmi. Sebagaimana dengan temannya tadi pemerkosa kedua ini juga memperlihatkan senyuman kepuasan.
“Vagina legit dan sempit….busyet dah punya bini kaya’ gini” celotehnya.
Kini orang ketiga yang akan memperkosa Nurrahmi menumpuk tiga buah bantal dan dirinya kemudian bersandar pada tumpukan bantal itu.
“Angkat cewek itu….letakkan di sini….”
Pria ketiga itu menunjuk ke arah pangkuannya. Kemudian dia berkata lagi
“Buat dia sehadapan denganku….kita maen bareng aja….”
Nurrahmi nampak shock dengan perkataan laki-laki itu. Wanita itu tahu kali kini tubuhnya akan dilesaki secara bersama-sama oleh beberapa orang pria. Nurrahmi mencoba meronta ketika empat pria menggotongnya
“Jaangaannnn…bangggg…..jjaangannnn….”
“Jannngaannnn ..perkosa saya..dengannn caaraaa iituuu baangg…”
“Saayaa mohhonn bbangg…jjangaannnn……”
Tetapi empat pria itu hanya tertawa terbahak melihat ketakutan Nurrahmi. Kini tubuh Nurrahmi yang telanjang bulat itu mereka angkat. Posisi Nurrahmi menghadap ke arah yang sama dengan pria ketiga yang bersandar pada bantal.
“Turunkan pantatnya ke punyaku….” lelaki itu berkata sambil menunjuk penisnya.
Nurrahmi yang sempat mendengar ucapan lelaki itu semakin meronta kuat
“Jaangaannn…jangannnn masuk di panntatttt….”
“Jangaann banggg…sssaaakittt ssekalliiii…..”
Namun keempat orang yang mengangkat tubuh Nurrahmi tidak mau peduli. Kini tubuh Nurrahmi diturunkan perlahan. Orang ketiga itu memegang penisnya dengan tangan kanannya agar berdiri tegak sedangkan tangan kirinya meraba pantat Nurrahmi dari bawah untuk mencara lubang anusnya.
Nurrahmi mencoba meronta dan menggoyang-goyangkan pantatnya agar duburnya tidak bertemu dengan kepala penis pria yang ada di bawahnya. Namun sayang sekali sekeras apapun rontaan yang dilakukan oleh Nurrahmi tetap saja lubang kenikmatan alternatifnya itu berhasil ditemukan oleh jari-jari tangan kiri pria ketiga itu. Kini penisnya yang telah menegang itu tepat mengarah ke lubang anus Nurrahmi
“Ok..lepaskan tubuhnya…..” ujar pria itu
Sesaat kemudian terdengar lolongan Nurrahmi yang keras sekali bersamaan dengan tubuhnya yang diturunkan oleh empat pria yang tadi memeganginya.
“Aaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!! !!!………………….”
Kepala Nurrahmi terdongak ke belakang. Bibirnya yang sensual membuka lebar mengeluarkan jeritan lolongan kesakitan ketika anusnya tidak dapat mengelak lagi untuk menjepit batang kejantanan pria yang melasak masuk ke duburnya hingga pangkal batang penis.
Kini pria yang menopang tubuh Nurrahmi memegang kedua paha wanita itu hingga terbuka lebar
“Cepat masukin punya loe ke lubang memeknya…..” pria itu berujar
Orang keempat segera mengarahkan penisnya ke vagina Nurrahmi dan melesakkan batang kejantanan miliknya ke liang kehormatan wanita malang itu.
“Aaaadduuhhhhhh…….pppeerrihhhhhh!!!!!!!!!! ” Nurrahmi kembali menjerit
Sedangkan orang kelima mengambil posisi berdiri dengan penis mengarah ke mulut Nurrahmi. Nurrahmi menutup bibirnya rapat-rapat dan wajahnya berusaha menghindari batang penis yang disodorkan ke mulutnya.
“Buat cewek ini buka mulut…” orang kelima itu berkata ke dua temannya yang lain.
Ketika dua orang yang penetrasi di dubur dan vagina mulai bergerak bersamaan mulut Nurrahmi tidak dapat mengatup rapat lagi akibat rasa perih yang kini mendera dua lubang berdekatan di tubuhnya itu
“Aaakkhhhhh…..ssaakkkk…mmmmmmppphhmmmmm!!!!!!! !!!!!”
Orang kelima itu berhasil melesakkan batang penisnya ke dalam rongga mulut Nurrahmi bersamaan dengan jeritan kesakitan wanita itu akibat sodomi dan penetrasi oleh dua pria lainnya.
Tiga buah penis kini secara bersamaan mendera tiga lubang di tubuh Nurrahmi yang digarap beramai-ramai oleh tiga pria bejat. Ketiga penis itu melesak-lesak dengan kasar di vagina, anus dan mulut Nurrahmi sehingga menyebabkan wanita yang sedang diperkosa itu merasakan kesakitan yang luar biasa. Lenguhan-lenguhan yang tertahan terdengar dari mulut Nurrahmi yang tersumbat sebuah penis. Pria yang sehadapan dengan Nurrahmi meremas-remas payudara wanita itu dari belakang. Dapat dirasakannya betapa kenyalnya buah dada Nurrahmi sedangkan pria di depan Nurrahmi memegang kedua pahanya agar tetap membuka lebar.
Sekitar 20 menitan pemerkosaan gang bang itu berlangsung. Kini ketiga pria itu mulai memacu lebih cepat dan brutal sehingga tubuh Nurrahmi yang terjepit di tengah-tengah itu nampak berguncang-guncang keras. Pria yang memaksa melakukan oral itu kini nampak terlebih dahulu akan mencapai klimaks. Dipegangnya kepala Nurrahmi erat-erat dan ditekannya batang penisnya hingga seluruhnya masuk kedalam mulut Nurrahmi. Nampak Nurrahmi megap-megap berurai air mata dan berusaha mendorong paha laki-laki itu. Sayang sekali pegangan tangan lelaki itu jauh lebih kuat hingga akhirnya terdengar jeritan kepuasan terlontar dari mulutnya. Nurrahmi dapat merasakan cairan kental dan asin di dalam mulutnya yang menandakan bahwa lelaki itu telah menyemprotkan sperma ke dalam mulutnya. Selama beberapa detik pria itu membiarkan batang penisnya di dalam mulut Nurrahmi sebelum kemudian mencabutnya. Senyuman kepuasan nampak di wajah pemerkosa itu
“Servis oral luar biasa…..he he he……” celoteh laki-laki itu
Nampak cairan sisa sperma keluar dari sela-sela bibir sensual Nurrahmi. Kini dua pria yang lain terus memacu sampai akhirnya mereka berejakulasi bersamaan di dalam lubang dubur dan vagina Nurrahmi. Hampir 30 menit tubuh Nurrahmi mereka perkosa bersama-sama. Kini tubuh wanita telanjang yang baru saja digilir itu nampak lemas. Tubuhnya terlentang di atas kasur. Vagina dan anusnya nampak memar kemerahan dengan noda-noda sperma dan darah di sekitarnya. Tatapan matanya nampak sayu dengan air mata yang masih terus mengalir. Isak tangisnya juga masih terdengar. Kini kelima pria yang baru memperkosa Nurrahmi keluar dari ruangan itu dengan tawa terbahak-bahak. Masing-masing terdengar celotehannya mengenai kenikmatan seksual yang baru mereka rengkuh dari tubuh Nurrahmi.
Kini Nurrahmi merasa derita panjang akan mulai lagi……..
Luka di vagina dan anusnya kembali terkuak….
Kini tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan……….
Terbayang dalam lubuk hatinya dua minggu ke depan Kamal akan meminta jatah untuk diberikan kehangatan oleh tubuhnya……
Masih sanggupkah dia……………………….
Cerita Dewasa Seks yang aku alami ini terjadi saat aku sma. Sebut sajalah namaku maru. Aku ingin berbagi cerita sex ku kepada kalian semua. Namun sebelum membaca cerita dewasa serta cerita seks ini siapkan dulu yah isi celana kalian . Jangan sampe basah dulu sebelum cerita dewasa ini kelar dan selesai dibaca . Karena cerita seks yang akan aku ceritakan disini merupakan cerita sex yang sangat hot dan bikin badan panas dingin. Dulu pada waktu aku sma aku berpacaran dengan gadis satu sma ku… sebut saja nama pacarku melly… Dia anaknya supel, pinter, cantik dan mempunyai bodi yang apik serta mulus dengan ukuran bra 36b. Aku menjalani masa pacaran dengan melly kurang lebih selama 6 bulan. Aku suka bertukar pikiran dengan pacarku tentang berbagai macam hal termasuk hal yang berbau seksual. Karena pengetahuan sex ku luas jadi aku bisa menjelaskan bermacam2 istilah, Posisi, serta tempat2 dimana kegiatan bejad itu enak untuk dilakukan karena aku sering melihat film bokep n membaca buku2 tentang sex.
Suatu hari pacarku aku ajak ke rumahku. Kebetulan waktu itu sekolah baru saja selesai mengadakan ujian akhir. Aku bertanya “melly kamu tidak ke rumah ku sekedar mengobrol”. Melly menjawab “aku mau2 saja kalau di rumah kamu tidak ada orang”. Aku langsung curiga ketika melly berkata seperti itu. Kebetulan rumahku siang ini lagi tidak ada orang karena smua keluargaku sedang ada undangan ke perkawinan saudara di sukabumi. Jadi di rumahku hanya ada pembantuku saja. Lalu aku membalas “Ya sudah kita berangkat sekarang yah ke rumahku”. Sesampainya di rumahku aku langsung mengajak dia ke kamarku yang terletak di lantai atas. Aku menyalakan komputerku dulu untuk mendengarkan lagu dari winamp. Sedang pacarku ke kamar mandi untuk ganti baju dan buang air.
Ketika dia keluar dari kamar mandi aku takjub melihat pakaian yang dikenakan oleh melly pacarku itu. Dengan tank top berwarna gelap dipadu dengan jaket tipis dan celana jeans. Aku bertanya kepada melly “kok kamu tumben pake baju yg sedikit kebuka ?”. Dia hanya tersenyum manis dan duduk di pahaku. Aku langsung terangsang ketika melly duduk dipangkuanku dengan pakain yang seperti itu dan wangi tubuhnya menggelitik bulu hidungku. Aku berbasa basi “jaket kamu dilepas aja kan cuma aku yang bisa ngeliat kamu”. Dibukalah jaket itu dan mulai terlihat tubuh sintal berwarna kecoklatan itu.
Langsung saja aku cium leher belakangnya. Lalu aku tiup dan jilat telinganya seperti menjilat ice cream. Aku rasa dia juga terangsang dengan perbuatanku itu. Dia berbalik badan kearahku sehingga wajahku bertemu dengan wajahnya. Dia berkata “ih geli tau digituin”. Aku hanya tersenyum saja. Aku lalu mencium bibirnya yang merah dan tipis. Ternyata dia membalas ciumanku. Lalu aku bersilat lidah dengannya. Ternyata walau dia baru pertama kali berciuman tapi sudah mahir mengikuti irama permainan bibirku. Mungkin karena sering aku jelaskan panjang lebar tentang hal itu. hehe… Selama kurang lebih 7 menit itu aku melakukan french kiss dengan dia diatas bangku. Dia tampaknya kurang puas hanya dengan french kiss. Lalu dia bertanya menantangku sambil digesek gesekannya pantatnya tepat diatas kontolku “katanya kamu mahir dalam seks coba kamu buat aku terkesan dengan permainanmu ?” Kontol ku langsung mengeras dan menegang seketika.
Aku ajak saja dia ke kasur. Dengan posisi tiduran saling berhadapan kami melakukan french kiss lg tp kali ini disertai dengan tangan2ku yang bergerilya mulai dari tubuh bagian atasnya. Terdengar bunyi air liur dan kecupan kedua bibir kami. Perlahan aku turunkan tali tanktop itu agar terlihat payudaranya. Tapi dia menghentikan permainan sebentar lalu bertanya sambil bercanda “eits mau liat toketku ?” Aku mengiyakan pertanyaan melly. Terbukalah bagian atas tubuh melly dengan payudara yang masih padat dan molek. Sambil melalukan french kiss aku memainkan payudara nya dengan meremas2 dan memencet puting susu payudara pacarku dengan kedua tanganku. Dia tampak sedikit sakit tapi enak dengan perbuatanku itu. Lalu aku menjilati payudara dan menggigit puting susunya. Lagi2 dia tampak enjoy tanpa berbuat apa2 selain mendesah nikmat “ahh enak nton, terusin aja yah”. Karena dia tampak mulai hot tanganku mulai menggeranyangi bagian bawah tubuhnya sembari menjialati payudaranya.
Karena melly menggunakan celana jeans aku susah memasukkan jari2ku ke dalam liang vaginanya. Permainan berhenti sejenak. Aku bertanya “Kamu yakin ngga mau melepas gelar perawanmu padaku ? Kalo mau kita berdua bugil ?” Dia mengangguk pertanda dia mau. Akhirnya kami berdua melepaskan pakaian kami dan kami saling memandang mengagumi tubuh kami masing2. Melly dengan tubuhnya yang aduhai dan aku yang tubuhnya sedikit gemuk dan putih. Kami kembali ke kasur untuk melanjutkan pertempuran. Kami melakukan kissing lg sembari tanganku bermain di liang vagina dan payudaranya. Aku masukkan kedua jari tangan kananku ke liang vaginanya dan cairan hangat terasa di dlm vaginanya. Aku mengocok sembari memborbardir vagina melly dengan kedua jariku itu. Dia terasa lebih hot kali ini walau hanya mendesah tidak bersuara. Tapi skarang melly sudah berani memegang kontolku walau tak begitu besar. Lalu aku berkata “ehh say kita ganti posisi aja yu jd posisi 69 ?” melly mengangguk lg. Kami akhirnya bertukar posisi dan wah terlihat jelas vagina melly yang msh sempit dan wangi ditutupi bulu2 jembinya yg lebat. Aku menjilati sambil memainkan jariku di vaginanya sedangkan melly berkaraoke dibawah. Aku gigit sesekali bibir vaginanya dan melly pun membalas dengan menggigit batangku. “aww sakit nton tp enak de…. ahh…nton terusin…. ahhh !!!” Tiba2 cairan hangat dari vagina melly keluar karena reflek aku telan cairan itu saking enaknya di karaoke. Kontolku juga menjadi santapan yg lezat bagi melly. Melly mengulum dan mengocok kontolku seperti seorang ahli sex. Mantab rasanya.
Selama 30 menit kami melakukan posisi 69 melly berucap “nton aku pengen nyoba dimasukkin dong.” aku bersemangat skali melly berkata seperti itu. Aku langsung mengangkat melly keatas tubuhku dan menempatkan vaginanya tepat diatas kontolku. Walau agak licin tapi kontolku langsung masuk di lubang vaginanya. Melly menjerit kesakitan “ouch perih nton… kamu apain nie ?” aku menjawab “tenang kan baru pertama kali jadi agak susah masuknya.” melly hanya mendesah lg sedang aku menambah kecepatanku naik turun sembari meremas2 payudaranya. “uuh ahh ouch ihh sakit sakit… enak…. uuh…” Melly sudah tampak lemas. Aku ubah posisiku dengan posisi tubuh melly menungging dan aku berada diatasnya. Lagi2 aku mengatur kecepatanku agar stabil. Melly hanya menjerit dan nikmat. Lalu aku bertanya “kamu udah mau orgasme blum ?” Melly menjawab “aku bentar lg nih kayaknya mau keluar.” Aku langsung mengantisipasi hal itu. Aku ajak dia duduk saling berhadapan masih dengan kontolku yang berada didalam vagina. Dengan begini kan pasti lebih enak jelasku. Karena dia sudah mau keluar aku percepat saja gerakanku. Sambil ciuman dan tanganku yg meremas payudaranya aku terus mempercepat gerakanku. “ahh nton… oh yeah… terus nton…”, kata melly. Lalu aku merasakan vagina melly seperti menyempit dan ada cairan hangat yg menyentuh kontolku. “aduh aku keluar juga deh nton akhirnya”, kata melly. Aku hanya mengiyakan dan melanjutkan permainan panas kami.
Setelah beberapa lama kami bermain posisi itu kami ganti posisi lagi. Kali ini dengan tubuh melly yang terbaring dibawah karena lemas dan aku berada diatas. Kaki aku menekuk dan kaki melly di pundakku sehingga lubang vagina melly terbuka. Aku coblos lg vagina melly “ahhhhhh uuuuuuhhhhhh enaaaaaaakkk yeaaaaah…..”Aku tarik ulur kontolku pelan2 karena aku melihat muka melly yang sudah terkulai lemas tak berdaya. Aku kasihan sama melly karena ini adalah pengalaman pertamanya. Jadi kupikir akan kuhentikan saja permainanku ini. Kan masih ada hari esok pikirku. Karena aku belum keluar aku menyuruh melly mengulum dan mengocok kontolku. Beberapa menit kemudian cairan spermaku akhirnya keluar di dalam mulut melly. “mantab kau mel…”, pujiku. Kami berdua akhirnya tertidur lelap selepas melakukan perbuatan bejad itu dengan tubuh kami berdua yang masih telanjang.
Tak terasa hari sudah menjelang maghrib, kami terbangun dengan tubuh yang telanjang dan mandi berdua. Setelah itu aku antar dia pulang ke rumahnya tepat sebelum keluargaku datang. Memang permainan itu merupakan pengalaman pertama bagi dia tapi tidak bagi aku. Setelah kejadian itu kami sering melakukannya di rumahnya atau di mobil dalam waktu perjalanan. Tetapi permainan melly skarang sudah mengalami kemajuan.