Cari Artikel Disini

Beginilah Cara Ngarak Pengantin Sunat di Tahun 1909

@Ikadanews.info - Beginilah Cara Ngarak Pengantin Sunat di Tahun 1909 - Upacara tradisi Betawi "Mengarak Penganten Sunat" boleh dibilang sudah hampir mau punah. Paling-paling pada saat ulang tahun Jakarta yang nanti baru di bulan Juni biasanya ada.

Warga Aseli Betawi Kampung Melayu, Situ Babakan, Pondok Gede, Lobang Buaya, Taman Mini, Cibubur, Condet, Rawabelong, Kebon Sirih, Kwitang, Kali Pasir, Gondangdia, Bungur, Tanah Abang, Kebon Jeruk, Petojo, Slipi, Petamburan, Kebayoran, Pondok Pinang, Pondok Cabe sekitarnya hingga Parung sudah jarang bahkan tidak ada keinginan mengadakan upacara ini, untuk menyelenggarakan hajat sunatan dengan menggunakan adat Betawi.

Penganten sunat (bocah yang mau di khitan) yang dinaikkan ke kuda, ada pawai tanjidor nya beserta ondel-ondel nya, di jaman sekarang bahkan ada pula odong-odong nya. begitu biasanya rame, pokoknye meriah banget deh dengan disundut petasan rencengan yang bunyinya tergantung panjangnya tuh petasan, enggak heran kalo peristiwa "langka" ini membuat hati para tetangga bersuka ria riang gembira.

Terkesan memang norak melihat prosesi ritual Ngarak Penganten Sunat ini, ada yang bilang udik, kampungan, nggak level, nggak soulfull, nggak masuk dalam generasi Blackberry. Whatever you said, lah! Tetapi bagi yang peduli melihat adat istiadat betawi yang kudu/musti dilestarikan ini, bahwa keberadaan tradisi ini sangat erat dengan etnis Tionghoa Betawi, karena ada unsur-unsur seperti bunyian petasan busana yang dikenakan, bahkan warna warni dari pakaian penganten yang dikenakan si bocah.

Di Betawi, orang yang disunat juga disebut penganten sunat. Makumlah, biar cuma dipotong ujung daging penis seorang bocah lelaki, tetapi ia disebut pengantin dan dihormati sebagai orang yang hari itu membawa kegembiraan warga. Kegembiraan?

Si bocah dan keluarga membuat warga jadi terhibur. Biar cuma musik tanjidor, ondel-ondel berjoget begitu-begitu aja, atau odong-odong yang dinaikkan anak-anak singkong, semua itu menyenangkan.

Bintang Seroja adalah satu dari beberapa grup tanjidor yang kini di"tangglap" sekitar Rp 2 juta. Harga segitu termasuk sewa alat, kostum, dan ondel-ondel.
Main dari jam 9 sampai bedug dzuhur karena dzuhur itu sekitar pukul 12-an.

Kelar main di depan rumah pengantin sunat, saatnya keliling. Ondel-ondel yang berada di depan mengawal pengantin, sementara pengantin naik kuda beneran atau kuda buatan, didampingi oleh Babe-nya.

Sebelum ondel-ondel, ada dua pria yang membawa hiasan terbuat dari kertas warna-warni, seolah sebagai pilar. Sementara di belakang pengantin sunat, ada sebuah delman dan dua odong-odong yang semuanya diisi oleh anak-anak yang berasal dari keluarga pengantin.

Pelaksanaan Pengantin Sunat Betawi

Seremonial:

1.Anak nya ditanya apakah siap
2.Bila si anak siap maka dicarilah Bengkong (Jaman Doeloe) skr Dokter
3.Menentukan hari baik, tanggal baik
4.Rembukan Ortu setelah dapat tanggal nya maka
5.Persiapan mengundang tamu penting
6.Mempersiapkan segala sesuatunya
a.Sewa Tanjidor Lengkap dengan Ondel2, Odong2 bila ada satu Paket
b.Bikin Kuda2an atau Sewa Kuda Lengkap dengan segala sesuatunya
c.Siapkan Sewa Rebana/ketimpring
d.Pesan Petasan Rencengan biasanya di Parung juga bunga wangi
e.Siapkan Pantun dan Silat Betawi buat si Bocah atau panggil yang ahli Penyair Betawi juga ahli Silat Betawi
7.Pada Hari nya maka Arak-Arakan
8.Dibacakan Salawat Dustur
9.Di iringi Rebana /Ketimpring dan Salawat Badar menuju Kuda / Tandu
10,Mengarak Keliling Kampung ditemenin babenya, enyak nya juga boleh ngikut kalo mau
11.Sampe di rumeh disambut ame Pantun sam,a Silat Betawi
12.Masuk kerumah di taburi uang dan kembang
13.Sang Ibu menyiapkan Ayam Bekakak (biasanya ayam kampoeng satu badan di panggang). Ayam nya harus Ayam Jago Pilihan. Saat Pemotongan disertai bunyian petasan.

Pelaksanaan Sunatan
1.Si Bocah berendam secukupnya sambil di doakan oleh babenya
2.Bengkong/dokter siap mengkhitan. Atau si Bocah ke Rumah Sakit terdekat.
3.Usai diSunat/Khitan maka diadakan Tahlilan/Selametan. Biasanya di[impin oleh pemuka agama/ Kiayi setempat.
4. Sehabis Shollat Dzuhur. bahkan ada yang dimulai setelah Shollat Ashar, diadakan Resepsi untuk para tamu yang diundang.
5.Sehabis Shollat Maghrib diadakan Hiburan Khas Betawi (Lenong, Hikayat Betawi, Gambus dsb semampunya)


ARTIKEL TERBARU

0 Response to "Beginilah Cara Ngarak Pengantin Sunat di Tahun 1909"

Post a Comment

Blog Archive