Cerita Dewasa: Suara Aneh Dari Ruang Tamu
Siang itu entah kenapa, Titi yang tertidur setelah menyusui Andra,
anaknya yang baru berumur satu tahun di kamarnya sepertinya mendengar
suara aneh dari ruang tamu dan cerita dewasa ini pun dimulai.
Ia segera bangun merapikan jilbab dan pakaian dinas PNS-nya yang belum
sempat diganti ketika pulang mengajar kemudian mengintip apa yang
terjadi.
Dengan membuka tirai kamarnya sedikit ia dapat melihat ke ruang tamu
yang berada di depan kamarnya. Rupanya di ruang tamu ada seseorang
bertopeng yang sedang berusaha masuk ke rumahnya melalui jendela depan.
Pasti orang itu ingin merampok, pikir Titi melintas dalam otaknya. Ia
segera menyambar tas kerjanya dan mencari handphonenya, tapi ia terkejut
ketika mengetahui handphonenya mati karena waktu pulang dari SD
tempatnya mengajar ia berencana meng-charge-nya di rumah.
Sialnya lagi ia lupa mengunci kamarnya, ketika ia mendekat ke pintu
kamar untuk menguncinya, daun pintu sudah dibuka dari luar. Sekarang di
depan pintunya telah berdiri seseorang bertopeng yang menggenggam pisau
dan bersiap mengancamnya.
"Jangan bergerak atau kau dan anakmu ku bunuh!!" gertak si perampok.
"Jangan sakiti anakku, ambil saja apa yang benda yang kamu mau, tapi
jangan sakiti anakku" seru Titi gugup dengan wajah ketakutan. Ia segera
mengendong Andra yang masih tertidur ke dalam dekapannya.
"Kalau mau selamat turuti kata-kataku" kata si perampok.
"Taruh saja anakmu di kasur, kau ikut aku" lanjut si perampok.
Dengan ketakutan Titi menuruti perintah si perampok, ia kembali menaruh
anaknya kembali di tempat tidur, sepertinya anak tersebut tidak
terganggu dengan suasana rumahnya yang mencekam.
Jantung Titi terasa berdebar-debar menghadapi situasi yang menegangkan
itu. Tiba-tiba siperampok menariknya keluar kamar tidur lalu membawanya
menuju ruang tamu kemudian melemparkan tubuh Titi ke sofa.
Titi yang tidak dapat berjalan cepat karena rok panjang yang
dikenakannya sampai mata kaki akhirnya terjerembab ke sofa. Perampok itu
menarik jilbab panjangnya sehingga wajah Titi mendekat ke mukanya.
"Jangan macam-macam kalau mau selamat" gertak si perampok. Tak terasa
karena menahan ketakutan yang sangat air mata Titi yang sejak tadi
berkaca-kaca mulai membasahi pipinya, wajahnya yang cantik di usia 26
tahun itu menunjukkan ketakutan yang amat sangat.
Perampok itu kemudian menyumpal mulut Titi dengan taplak dan mengikat tangan dan kakinya dengan tali yang dibawanya.
Dalam keadaan terikat tubuh Titi di masukkan ke dalam kamar tamu lalu
dikunci. Dari dalam kamar tamu itu Titi dapat mendengar perampok itu
seperti mencari sesuatu di rumahnya.
Terlihat beberapa kali bayangan perampok itu mondar-mandir di depan
pintu kamar tamu.Pikiran Titi berkecamuk memikirkan apa yang akan
dilakukan perampok dengan dirinya dan anaknya.
Ia sudah memasrahkan bila harta bendanya di ambil perampok itu. Tak lama
kemudian pintu kamar tamu terbuka, si perampok masuk dengan membawa
segelas air.
"Minum sampai habis" perintah perampok itu sambil membuka sumpalan mulut Titi.
"Apa ini?" tanya Titi, "Minum!!!...Abisin!!!" hardik si perampok.
Karena takut Titi akhirnya terpaksa meminum air di dalam gelas itu
sampai habis. Ia memang merasa haus ketika dikurung di dalam kamar tamu.
Entah air apa itu, rasanya seperti mencekik tenggorokannya, dan membuat
kepala pusing. Titi pun tak sadarkan diri.
Titi terbangun dan mendapati dirinya berada di atas kasur dan kaki
tangannya sudah bebas dari ikatan. Ia pun segera berlari ke kamarnya, di
dalam kamar ia melihat anaknya masih tidur dengan nyenyaknya.
Pikirannya bingung dengan keadaan ini, ia segera membuka lemari tempat
ia menyimpan perhiasan, ia terkejut melihat perhiasannya masih ada di
tempatnya dan dalam keadaan utuh.
Apakah tadi ia benar-benar di rampok atau ia hanya tertidur di kamar
tamu, otaknya menjadi pusing memikirkan banyak hal sekaligus. Setelah
berusaha menenangkan dirinya Titi pun berniat keluar rumah sambil
membawa anaknya.
Tapi langkahnya urung ketika dari sudut matanya ia melihat sesosok
bayangan di belakangnya. Ternyata bayangan itu adalah si perampok.
Perampok itu menarik jilbab Titi sehingga kepalanya tertarik kebelakang.
Belum sempat Titi menyeimbangkan posisi berdirinya yang agak susah
karena rok panjang, tiba-tiba ia merasakan mulutnya dibekap dengan
sangat kencang sehingga ia kesulitan bernapas.
"Diam, atau kamu mati!" Titi tidak dapat berbuat apa-apa selain mematuhi
perintah itu. Perampok itu kembali membawa Titi ke kamar tamu lalu
mendudukkannya di kursi.
Perampok itu mendekat dan mulai melepaskan kancing baju Titi hingga
bagian depan tubuh Titi terbuka dan memperlihatkan buah dada berukuran
32 B. Sejenak perampok itu memandangi buah dada Titi yang tertutup oleh
BH putih berenda.
Perampok itu meraba-raba buah dada Titi yang masih tertutup BH itu,
tangan kasarnya segera dapat menemukan kedua puting susu dan menariknya
dengan sangat kuat.
Titi menjerit kecil ketika merasakan sakit pada puting susunya.
Kepalanya yang ditutupi Jilbab bergerak tak karuan melampiaskan
kesakitannya.
Tapi apa lacur? Perlahan-lahan Titi merasakan sakit pada puting susunya
berkurang dan ia merasakan perasaan aneh dari dalam dirinya.
Didalam pikirannya Titi merasa melayang-layang dan merasakan suatu hal
yang sangat indah. Hatinya juga merasakan sesuatu hal yang indah dan
merasa berbunga-bunga.
Tanpa Titi sadari ia tersenyum kepada si perampok.Si Perampok membalas
senyuman Titi, karena ia tahu bahwa obat perangsang yang sangat kuat
yang ia minumkan kepada Titi telah bereaksi.
Perampok itu kemudian mendekat dan membelai-belai jilbab Titi.
Karena pengaruh obat perangsang Titi lupa bahwa ia merupakan korban
perampokan, dan sebentar lagi akan menjadi korban pemerkosaan, akal dan
pikirannya telah mati dan remasan serta jepitan perampok pada puting
susunya telah membangkitkan nafsunya ya..birahinya telah keluar dengan
sangat menggebu-gebu, lupa bahwa ia seorang guru agama pada sebuah
sekolah dasar negeri, bahwa ia seorang muslimah yang berjilbab.
Titi sudah tak kuasa lagi menahan birahinya yang meledak-ledak ingin
dipuaskan. Dengan napas memburu penuh nafsu Titi mendekatkan wajahnya ke
arah si perampok ketika jilbabnya ditarik ke atas.
Ketika si perampok menarik jilbabnya lebih mendekat bibirnya segera
mencium bibir Titi yang merekah menahan birahi, Titi membalas ciuman si
perampok, dia tidak bisa menahan gelombang birahi yang menerpanya,
terlebih saat itu tangan perampok sedang menggerayangi segenap penjuru
tubuhnya.
Kedua telapak tangan perampok itu berhenti di pantat Titi dan masing-masing mencaplok satu sisi.
Dirasakannya kedua bongkahan daging itu, bentuknya padat berisi dan
bulat indah karena memang berasal dari kalangan berada, Titi merawat
benar tubuhnya dengan fitness dan diet.
Ciuman perampok makin merambat turun ke leher jenjangnya setelah
melampirkan jilbab Titi ke belakang lalu dia membungkukkan badan agar
bisa menciumi payudara Titi yang BHnya telah dilepaskan.
Titi sudah tidak bisa menahan diri lagi, birahi telah membuyarkan akal
sehatnya. Dijilatinya dengan liar hingga permukaan payudara itu basah
oleh ludahnya, terkadang dia juga menggigiti putingnya memberikan
sensasi tersendiri bagi Titi. Tangan satunya turun meraba-raba rok
panjang korbannya dan berusaha membukanya.
Titi seperti mengerti kemauan si perampok, ia kemudian berdiri dan
membuka resleting roknya diikuti rok dalemannya dan tak lama kemudian
terpangpanglah paha dan kaki mulusnya, kemaluannya masih ditutupi oleh
CD putih berenda.
Kemudian si perampok membuka resulting celananya dan menyembullah penis
yang sudah mengeras itu di depan wajah Titi. Matanya melotot melihat
penisnya yang hitam berurat dengan ujungnya disunat menyerupai jamur
serta jauh lebih besar daripada milik suaminya.
"Gede kan Sayang, pasti punya suamimu ga segede gini kan !" katanya
dengan bangga memamerkan senjatanya itu. "Nah, ayo sekarang servisnya
mana !"
Titi tersenyum memandangi penis si perampok lalu dengan tangan dia mulai
meraih penis itu dan mengocoknya pelan. Si perampok menarik jilbab Titi
agar wajahnya mendekat ke penis perampok.
"Servis mulutnya mana Sayang, masa cuma tangan doang sih !" suruhnya tak sabar
Kembali Titi tersenyum, pelan-pelan memajukan wajahnya sambil memandang
penis perampok, dia melanjutkan kocokannya sambil menyapukan lidahnya
pada kepala penis itu dengan ragu-ragu, karena Titi belum tahu caranya
melakukan oral sex seperti keinginan si perampok, sehingga perampok pun
menjadi gusar.
"Heh, apa-apaan sih, disuruh pake mulut malah cuma pake lidah
disentil-sentil gitu !" bentaknya "gini nih yang namanya pake mulut !"
seraya menjambak Jilbab Titi dan menjejalkan penisnya ke dalam mulutnya.
"Mmmhhppphh…!!" hanya itu yang keluar dari mulut Titi yang telah
dijejali penis. Mulut Titi yang mungil itu membuatnya tidak bisa
menampung seluruh batang itu, ia sangat menikmati sex gaya barunya
tersebut.
"Ayo, yang bener nyepongnya, nah kaya" gitu, kamu cepat belajar Say, pantes murid-murid kamu cepat pintarnya diajarin kamu"
Perampok mendesah merasakan belaian lidah Titi pada penisnya serta kehangatan yang diberikan oleh ludah dan mulutnya.
"Uuhhh…gitu dong Say, enak…mmmm !" gumamnya sambil memegangi kepala Titi
yang masih ditutupi Jilbabnya dan memaju-mundurkan pinggulnya.
Titi merasakan wajahnya makin tertekan ke selangkangan dan buah pelir
perampok yang berbulu lebat itu, penis di dalam mulutnya semakin
berdenyut-denyut dan sesekali menyentuh kerongkongannya. Sekitar sepuluh
menit lamanya dia harus melakukan hal itu, sampai perampok menekan
kepalanya sambil melenguh panjang.
"Ooohh…keluar nih Say, isep…isep...jangan dimuntahin, sekalian bersihin kontolnya !" perintahnya dengan nafas memburu.
Cairan putih kental itu menyembur deras di dalam mulutnya dan mau tidak
mau, Titi harus menelannya, rasanya yang asin dan kental itu membuatnya
hampir muntah sehingga tersedak.
Beberapa saat kemudian barulah semprotannya melemah dan berhenti. Titi
langsung terbatuk-batuk begitu perampok mencabut penis itu dari
mulutnya.
Nafasnya terengah-engah mencari udara segar, Titi baru saja lulus dalam
ujian blow job pertamanya. Si perampok terus saja menahan memegangi
Jilbab Titi agar wajahnya tetap di depan penisnya
"Sudah…cukup Sayang..." Titi menggoda si perampok.
"Cukup apanya Say, baru juga pemanasannya, pokoknya dijamin puas deh!"
ujar perampok sambil berjongkok di depannya, tangannya meraih ujung baju
Titi hendak menyingkapnya.
"Jangan cepat-cepat Say..." ucapnya mengiba sambil mengerdipkan matanya ke arah perampok yang akan menaikkan bajunya.
Tangan si perampok menyingkapkan baju dinas yang Titi kenakan, kemudian melepaskan baju itu dari pemiliknya.
Tinggallah Titi hanya mengenakan Jilbab putihnya seluruh pakaiannya
telah dilucuti, keringat masih membasahi kulit putihnya yang tak
terlindungi lagi.
Kini mulut perampok dengan rakus menjilat dan menyedot puting Titi yang
merah dadu itu, setelah beberapa saat tangannya yang menggerayangi
payudara yang lain mulai turun ke bawah mengelus paha mulusnya lalu
menjejahi kemulusan paha dalam Titi sebelum akhirnya menjamah
selangkangannya yang tertutupi rambut yang tercukur rapi.
Titi terlihat senang menerima perlakuan itu, dia mendesah saat tangan itu mulai meraba-raba kemaluannya dari luar.
Rasa geli membuatnya mengatupkan kedua belah pahanya sehingga tangan perampok terjepit diantara kemulusan kulitnya.
Hal ini membuatnya semakin bernafsu, dia mulai menyusupkan jari-jarinya
melalui pinggiran vagina dan menyentuh bibir vaginanya yang telah becek.
"Hehehe…Jilbaban asik-asik aja yach dientot" ejeknya sambil nyengir
lebar ketika merasakan daerah kewanitaan Titi yang basah itu. Titi hanya
mengangguk-angukkan kepala yang masih ditutupi Jilbab putih.
"Buka kakinya Say !" perintahnya pada Titi sambil mengelus-elus kontolnya karena keasikan di oral Titi merapatkan pahanya.
"Ayo buka … !" katanya lagi dengan lebih keras.
Dengan perlahan-lahan, Titi mulai membuka pahanya dan memperlihatkan
kemaluannya yang berbulu cukup lebat tapi tertata rapi kepada perampok
yang berjongkok di depannya.
Dia menggigit bibir dan memejamkan mata, tak pernah terbayang olehnya akan melakukan hal ini di depan lelaki seperti itu.
"Wah…ternyata ibu gak cakep mukanya aja, memeknya juga !" katanya sambil menatapi daerah pribadi itu dan mengelusnya.
Tak lama kemudian perampok pun melumat vaginanya dengan ganas,
diserangnya setiap sudut vagina itu mulai dari bibir hingga klitorisnya
disertai gigitan-gigitan kecil, tangan kanannya meraih payudaranya dan
meremasinya, sedangkan yang kiri menelusuri kemulusan pahanya.
"Uh…ah...uhh…ah, ahhh… !" desah Titi dengan tubuh menggeliat-geliat
menahan rasa geli yang bercampur nikmat luar biasa itu, suatu perasaan
yang tidak bisa ditahan-tahannya lagi.
Tubuh Titi telah basah oleh keringat, wajahnya yang memerah tampak makin
menarik dan serasi dengan jilbab putih yang dikenakannya dan nafasnya
makin memburu.
Mendadak dia merasakan bulu kuduknya merinding semua, secara reflek dia
merapatkan kedua pahanya mengapit kepala perampok karena sebuah sensasi
dahsyat, ternyata perampok membenamkan lidahnya pada bagian yang lebih
dalam dari vaginanya, dia merasakan dinding vaginanya menjepit lidah si
perampok.
Selain itu dia juga merasakan putingnya makin mengeras karena terus dipilin dan dipencet-pencet oleh perampok.
Air susunya pun tak henti-hentinya diisapi si perampok. Puas
bermain-main dengan vagina itu, si perampok mengangkat tubuh Titi
bangkit berdiri, kini posisi mereka berhadap-hadapan.
Sesaat kemudian, perampok sudah menggoyangkan pinggulnya, mula-mula
gerakannya perlahan, tapi makin lama kecepatannya makin meningkat.
Titi benar-benar tidak kuasa menahan erangan setiap kali penis perampok
menghujam ke dalam vaginanya, gesekan demi gesekan yang timbul dari
gesekan alat kelamin mereka menimbulkan rasa nikmat yang menjalari
seluruh tubuh Titi sehingga matanya membeliak-beliak dan mulutnya
mengap-mengap mengeluarkan rintihan.
Perampok lalu mengangkat paha kirinya sepinggang agar bisa mengelusi paha dan pantat Titi sambil terus menggenjot.
Menit demi menit berlalu, perampok masih bersemangat menggenjot Titi.
Sementara Titi sendiri kini sudah tidak terlihat sebagai seseorang yang
sedang diperkosa lagi, melainkan nampak hanyut menikmati ulah si
perampok. Kemudian tanpa melepas penisnya, dia mengangkat paha Titi yang
satunya dan digendongnya menuju kursi meja rias dimana dia mendaratkan
pantatnya.
Anehnya, tanpa disuruh, Titi memacu dan menggoyangkan pinggulnya pada
pangkuan perampok karena kini bukan lagi pikiran dan perasaannya yang
bekerja melainkan naluri seksnya.
Ketika memandang ke depan, dilihatnya wajah perampok yang masih tertutup
topeng itu sedang menatapnya dengan takjub. Dengan posisi demikian, si
perampok dapat mengenyot payudara Titi sambil menikmati goyangan
pinggulnya.
Kedua tangannya meraih sepasang gunung kembar itu, mulutnya lalu mencium
dan mengisap putingnya secara bergantian. Remasan dan gigitannya yang
terkadang kasar menyebabkan Titi merintih kesakitan.
Namun dia merasakan sesuatu yang lain dari persenggamaan ini, lain dari
yang dia dapat dengan suami tercintanya, gaya bercinta perampok yang
barbar justru menciptakan sensasi yang khas baginya yang belum pernah
dia dapatkan sebelumnya.
Di ambang klimaks, tanpa sadar Titi memeluk perampok dan dibalas dengan pagutan di mulutnya.
Mereka berpagutan sampai Titi mendesis panjang dengan tubuh mengejang, tangannya mencengkram erat-erat lengan kokoh perampok.
Sungguh dahsyat orgasme pertama yang didapatnya, namun ironisnya hal itu
bukan dia dapat dari suaminya melainkan dari seorang perampok mesum
yang memanfaatkan situasi tidak menguntungkan ini. Setelah dua menitan
tubuhnya kembali melemas dan bersandar dalam pelukan perampok.
Rupanya penis perampok yang masih menancap di vaginanya belumlah
terpuaskan, maka setelah jeda beberapa menit dia bangkit sehingga penis
itu terlepas dari tempatnya menancap. Titi yang belum pulih sepenuhnya
disuruhnya menungging dengan tangan bertumpu pada kepala kursi.
"Oohh…udah dong Say, aku sudah gak kuat, tolong !" Titi memelas dengan lirih
Mendengar itu, perampok cuma nyengir saja, dia merenggangkan kedua paha Titi dan menempelkan penisnya pada bibir kemaluannya.
"Uugghh…oohh !" desah Titi dengan mencengkram sandaran kursi dengan kuat saat penis itu kembali melesak ke dalam vaginanya.
Tangannya memegang dan meremas pantatnya sambil menyodok-nyodokkan
penisnya, cairan yang sudah membanjir dari vagina Titi menimbulkan bunyi
berdecak setiap kali penis itu menghujam.
Suara desahan Titi membuatnya semakin bernafsu sehingga dia meraih
payudara Titi dan meremasnya dengan gemas seolah ingin melumatkan tubuh
sintal itu.
Limabelas menit lamanya perampok menyetubuhinya dalam posisi demikian,
seluruh bagian tubuh Titi tidak ada yang lepas dari jamahannya.
Sekalipun merasa pedih dan ngilu oleh cara perampok yang barbar, namun
Titi tak bisa menyangkal dia juga merasakan nikmat yang sulit dilukiskan
yang tidak dia dapatkan dari suaminya.
Akhirnya, perampok menggeram dan merasakan sesuatu akan meledak dalam
dirinya, penisnya dia tekan lebih dalam ke dalam vagina Titi,
serangannya juga makin gencar sehingga Titi dibuatnya berkelejotan dan
merintih. Kemudian dia melepaskan penisnya dan cret…cret…cret, spermanya
muncrat membasahi pantat Titi.
Belum cukup sampai situ, disuruhnya Titi menjilati penisnya hingga
bersih, setelahnya barulah dia merasa puas dan memakai kembali
celananya.
Titi bersimpuh di lantai dengan menyandarkan kepala dan lengannya pada
kursi itu, wajahnya yang berjilbab tampak lesu berkeringat dan badannya
merasa keletihan yang sangat, dalam hatinya berkecamuk kepuasan yang
sensasional ini. Tak lama kemudian karena kelelahan Titi merasa
mengantuk.
Keadaan telah malam, ketika Titi tersadar dari tidurnya, ia menajamkan
matanya untuk memperhatikan keadaan sekitarnya, dilihatnya Andra masih
tertidur di atas dadanya yang terbuka anak itu tertidur dengan masih
mengenyot puting susu ibunya.
Setelah memindahkan anaknya agar tidur dengan lebih nyaman, Titi
merasakan seluruh tubuhnya terasa nyeri dan lemas sekali, seperti habis
bekerja berat.
Ia menuju ke arah lemari pakaian untuk mengganti pakaiannya yang dari
tadi pagi belum dia ganti dan agak kusut kelihatannya, ia terkejut
ketika membuka baju dinasnya, disekujur badan atasnya terlihat
bekas-bekas gigitan dan isapan-isapan yang tersebar di sekitar dada dan
perutnya.
Dengan perasaan was-was Titi segera membuka seluruh pakaiannya dan
terkejutlah ia melihat banyaknya bekas-bekas gigitan dan isapan-isapan
yang tersebar di seluruh tubuhnya.
Ia melihat ke kaca rias sambil meraba bekas-bekas bekas-bekas gigitan
dan isapan-isapan di sekitar payudaranya, tiba-tiba ia tersenyum dengan
penuh arti.
Buru-buru ia menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya sambil
memeriksa bekas-bekas gigitan dan isapan-isapan yang tersebar di
tubuhnya.
Setelah selesai mandi dan mengeringkan tubuhnya Titi dengan masih
mengenakan handuk yang membelit dari dada hingga pahanya, Titi kembali
rebahan di samping anaknya yang masih tertidur pulas.
Dini hari keesokannya daerah tempat tinggal Titi geger, suami Titi yang
baru pulang dari dinas luar kotanya menemukan lemari tempat menyimpan
uang telah ludes isinya begitu juga dengan kotak perhiasan dan benda
berharga lainnya.
Istrinya Titi tidak ingat ada perampok yang masuk ke dalam rumahnya dan
memang polisi tidak menemukan kerusakan pada pintu dan jendela rumah
tersebut.
Akhirnya Titi dibawa ke kantor polisi terdekat untuk menjelaskan
kejadian yang sebenarnya, tapi Titi sama sekali tidak sadar bahwa ia
mengalami perampokan.
Tamat
Cari Artikel Disini
Home » cerita 17 »
cerita bokep »
cerita ngentot »
cerita pembantu »
cerita seks »
cerita sex »
cerita tante »
khusus dewasa
» Cerita Dewasa: Suara Aneh Dari Ruang Tamu
Cerita Dewasa: Suara Aneh Dari Ruang Tamu
Posted by
ADMIN
at
12:26 AM
Labels:
cerita 17,
cerita bokep,
cerita ngentot,
cerita pembantu,
cerita seks,
cerita sex,
cerita tante,
khusus dewasa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Archive
-
▼
2012
(2468)
-
▼
July
(184)
- Musuh terbesar dan menakutkan di dunia
- Ritual Membersihkan Jenazah Suku Toraja
- FOTO: Festival Mandi Lumpur di Korea Aneh Dan unik
- FOTO Taman dari Tanah Liat yang Menakjubkan Terins...
- Foto Hot Kelakuan Kaum Muda Di Spanyol Saat Belanja
- Foto Model Cantik Yang Ternyata Seorang Pria
- Cerita Dewasa: Vagina Fanny Basah Bikin Ketagihan
- Cerita Dewasa: ML Dimalam Minggu Pertama
- Cerita Dewasa: Berhubungan Intim Dengan Istri
- Cerita Dewasa: Mantan Murid Nikmati Vaginaku
- Cerita Dewasa: Ketika Aku Jadi Staff di Ranjang
- Cerita Dewasa: ML Di Pagi Hari Di pinggir Pantai
- Cerita Dewasa: Puteri Bosku Yang Berumur 18 Tahun
- Cerita Dewasa: Suara Aneh Dari Ruang Tamu
- Cerita Dewasa: Wanita Indonesia
- Cerita Dewasa: Puting Mei Merah Kecoklatan
- Cerita Dewasa: Suamiku Pemuda Perkasa
- Cerita Dewasa: Selingkuh Dengan Tony
- Cerita Dewasa: Mengapa Aku Kehilangan Perawan
- [Cerita Dewasa]: Arman Tega Menodai Aku
- Cerita Dewasa: Aku Mau Lagi
- HIPNOTIS :: Gambar Yang Mampu Menghipnotis Anda
- Kata kata bijak BBM
- Cerita Motivasi: Jangan Terjebak Dalam Kegagalan
- Contoh Karangan Eksposisi
- Contoh Surat Pernyataan
- Contoh Surat Tagihan Hutang
- Contoh Surat Undangan Rapat Perusahaan
- Contoh Surat Permintaan Penawaran
- Contoh Surat Permintaan Barang
- Cewek Cantik Pamer CD [Muontok]
- wah ternyata zaman makin aneh... boneka juga bisa ...
- Edan..!! Laki-Laki Ini Beistri 90 dan Nambah Hingg...
- Giethoorn, Desa Yang Tidak Mempunyai Jalan Darat
- Gudang Minuman Keras Terbesar Di Eropa
- Fenomena Misterius Anak Pinguin
- Androidland, Toko Android Google Pertama Di Dunia
- Kliluk, Danau Totol Totol Dengan Banyak Warna
- Gedung Pencakar Langit Tertinggi Di Jakarta
- Sinting! Wanita Cantik belanja HP Tanpa Sehelai Be...
- Efek Negatif Menggunakan Laptop Tanpa Baterai
- 5 Hal yang Buat Wanita Tetap Menjomblo
- Jangan Berteman dengan Mantan Kekasih karena 6 Ala...
- Sensasi Membunuh Ala Wanita Terkejam Dunia
- FOTO Cewek Keracunan Sabu Berbugil Ria di Jalanan
- 11 Tempat Paling Romantis Di Indonesia
- Kisah-kisah perceraian dengan alasan yang aneh
- Gagak Wariskan 'Dendam' pada Keturunannya
- Unik Bra Pun Kini Bisa Jadi Tempat Bercocok Tanam
- Seluruh Dunia Marah Melihat Foto Ini, Sumpah Gak P...
- Weleh-weleh, Raja Seks dan Porno Ini Sudah Tiduri ...
- Hobi Baru Wanita : Pamer Payudara
- Batu Mirip Sun Go Kong Yang Ditemukan di Purwodadi
- Seorang Kakek 70 Tahun Meninggal Setelah Berhubung...
- Nenek 93 Tahun Menjual Alat Bunuh Diri
- Wanita Ini Hamil Karna Mengunakan Handuk Ketika Ke...
- Karyawan Pabrik Gula Telah Mencabuli Anak Tirinya ...
- Foto Seorang Perampok Yang Tersangkut Di Atap Lift
- 10 Ucapan Pria yang Punya Arti Penting Bagi Wanita
- Inilah Guru-Guru Cantik Yang Pernah Melakukan Pele...
- Wanita Cantik Ini Adalah Wanita Terkuat Di Dunia! ...
- Mengharukan! Pria Ini Merangkak Sejauh 1000 Meter ...
- Inilah Foto Paling Laris Diburu di Internet
- Porno Sex di Balik Jilbab Cantik..??
- Edan !! Artis China Ini Ngeseks di Depan Umum
- Ketika Orangtua (Sudah) Sakit-sakitan, Bagaimana A...
- 5 Penampilan Cewek Yang Paling Disukai Cowok Selai...
- Misteri Pasien Meninggal Setiap Jum’at Pagi di Seb...
- Inilah Arti Warna Air Urine
- Jangan Remehkan Singkong, Sang Penyembuh Banyak Pe...
- [PENTING] 8 Tips Memperbaiki Kebiasaan Buruk
- WOW ! Bra Dari Emas Dan Berlian Berharga 1 Juta Do...
- Bocah Manis ini Tidak Pernah Tidur, tak Bisa Bicar...
- Haduh Nenek-Nenek Masih Aja Suka Bugil gan,,
- Kisah Nyata - Suami Istri Saling Bantu Perkosa Anak
- 5 Cerita Lucu & Aneh tentang Jokowi
- Gambar-gambar Dramatis Segitiga Bermuda
- Wanita ini Melahirkan Bayi di Acara Pernikahannya
- Dicopet 27 Tahun Lalu, Dompet Ditemukan di Pohon
- Inilah Misteri 153 Orang Yang Mencongkel Matanya S...
- Inilah Kisah Para Brondong Nikahi Janda Kaya
- Walau Kekurangan, Tukang Becak Ini Menyumbang Rp 4...
- Memahami Fenomena Poltergeist (Gangguan Hantu)
- (FOTO) Fenomena Matahari Tenggelam di New York
- Fenomena sosial di kalangan remaja Jepang
- Berikut 15 Bangunan Spektakuler Hasil Kejeniusan M...
- Lucu Foto - Foto Hewan Yang Sedang Tersenyum dan T...
- FOTO 10 orang terkenal yg sedang babak belur
- FOTO Jerami di tangan seniman, menjadi seni yang m...
- Tengok Ke-UNIK-an Penjual Semangka di PAKISTAN
- Legenda Penciptaan dan Keberadaan Vampir China
- FOTO Unik, Fenomena Es Biru Membeku
- UNIK BANGET Desa Ini Punya Matahari Sendiri
- Inilah Kisah Si Manusia Api
- Bocah Super Mungil, Umur 3 Tahun Tinggi 54 Cm
- Uniknya Cara Seleksi Karyawan di Tempat Spa ++
- Coffin Birth, Fenomena Melahirkan dalam Kubur
- Foto Menakjubkan Danau Lahar Terbesar Di Dunia Den...
- Leryn Franco, Pelempar Lembing nan Cantik dari Par...
- Pengemis yang Berpenghasilan Setara Arsitek
-
▼
July
(184)
0 Response to "Cerita Dewasa: Suara Aneh Dari Ruang Tamu"
Post a Comment